Terungkap! Ada Potensi Litium di Grobogan Jawa Tengah

Terungkap! Ada Potensi Litium di Grobogan Jawa Tengah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 19 Jan 2024 12:13 WIB
Bolivia memiliki cadangan lithium terbesar di dunia. Lokasi cadangan lithium itu berada di dataran garam Uyuni, Provinsi Potosi.
Ilustrasi cadangan litium - Foto: Getty Images/Gaston Brito Miserocchi
Jakarta -

Badan Geologi Kementerian ESDM telah melakukan eksplorasi di beberapa wilayah untuk mencari potensi mineral litium dan menemukan adanya kadar litium yang cukup menjanjikan.

"Masih dalam rangka mendukung transisi energi dan pengembangan energi hijau, Badan Geologi telah melakukan kegiatan eksplorasi mineral litium dan boron. Hasil penyelidikan yang kami lakukan menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan," kata Plt Badan Geologi Muhammad Wafid dalam konferensi pers secara online, Jumat (19/1/2024).

Dalam materi yang disajikan, penyelidikan itu dilakukan di 5 lokasi yakni Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek dan Kasonga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wafid mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian di Bledug Kuwu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan pengambilan air asin dan garam. Dari situ, pihaknya menemukan keberadaan litium.

"Terkait dengan litium yang tadi ada 5 lokasi tadi saya sampaikan, bahwa lithium itu ada kalau di Jawa di salah satunya di Bledug Kuwu. Bledug Kuwu itu sudah dilakukan penelitian dengan pengambilan baik air asinnya maupun juga garamnya untuk dites laboratorium dan kita mendapatkan beberapa data dari litium itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ia menyebut wilayah yang memiliki panas bumi juga berpotensi menyimpan litium. Namun, perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Badan Geologi Rita Susilawati mengatakan, terkait litium pihaknya telah melakukan eksplorasi dan dalam tahap penyelidikan awal.

"Kami masih perlu kegiatan penyelidikan tambahan melalui eksplorasi studi geofisika dan hidrogeologi," katanya.

Jika tahun ini dilanjutkan, kata dia, harapannya pada tahun 2025 ditemukan data yang lebih kuat dan bisa dimanfaatkan.

"Harapannya 2025 hasilnya bisa lebih konklusif sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya itu bisa dilakukan sesuai lelang mineral logam yang saat ini aturannya berlaku," ujarnya.

(acd/kil)

Hide Ads