Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengaku khawatir, banyaknya smelter membuat pasokan bijih nikel habis. Sebab, bijih nikel dibutuhkan smelter untuk beroperasi.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Hotasi Nababan menerangkan, bijih nikel sendiri terbagi menjadi dua nikel kadar tinggi (saprolit) dan kadar rendah (limonit).
Saprolit nantinya diolah menjadi stainless steel, baja dan lain-lain. Dia menyebut, pasokan cadangan nikel saprolit hanya cukup 5-6 tahun.
"Ini bad news saprolit yang digunakan stainless steel, baja dan segala macam ternyata tinggal sedikit, hanya 5-6 tahun habis," katanya dalam acara 'Dilema Hilirisasi Tambang: Dibatasi atau Diperluas?' di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Sementara, umur limonit yang digunakan untuk baterai cukup panjang. Ia menyebut sampai 20-30 tahun.
"Limonit yang kadar kecil itu yang dipakai baterai masih bisa 20-30 tahun," ujarnya.
Persoalannya, kata dia, Indonesia belum membangun industri baja di tengah tipisnya pasokan nikel saprolit.
"Berita buruknya kita, kita belum sempat membangun indsutri baja, stainless hanya ukuran 5-6 tahun akan habis," katanya.
Simak Video 'Kala Luhut Tanggapi Sentilan Tom Lembong soal Contekan Jokowi-Nikel':
(acd/kil)