Ada Kalkulator Gas Rumah Kaca Gratis, Begini Cara Kerjanya

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 06 Feb 2024 21:30 WIB
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan East Ventures meluncurkan kalkulator emisi dan visualisasi bernama ECOVISEA. Kalkulator emisi gas rumah kaca (GRK) berbasis web itu dapat digunakan secara gratis oleh perusahaan untuk menghitung dan mengukur dampak lingkungan (emisi karbon) yang dihasilkan.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W Kamdani mengatakan insiatif tersebut adalah wujud komitmen Kadin mendorong berbagai perusahaan Indonesia menjadi Net Zero Company atau perusahaan nol emisi karbon.

Shinta menjelaskan, ECOVESIA berfungsi menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan. Lewat hitungan tersebut, perusahaan diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan atau membuat keputusan yang tepat untuk mencapai target keberlanjutan.

"Kami yakin bahwa ECOVISEA akan memainkan peran penting dalam memungkinkan perusahaan-perusahaan nasional secara kolektif mencapai target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060," ucap Shinta dalam keterangan resmi, Selasa (6/2/2024).

Partner East Ventures, Avina Sugiarto, kemudian menjelaskan cara kerja ECOVISEA. ECOVISEA dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, ketiganya adalah:

  • Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dan lain sebagainya.
  • Scope 2: Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dan lain sebagainya
  • Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.

Data faktor emisi yang digunakan pada ECOVISEA pun disediakan oleh Climatiq, sebuah mesin penghitung karbon yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.

Untuk mengecek emisi karbon, perusahaan dapat mengunjungi ecovisea.com untuk melakukan pendaftaran akun. Setelah perusahaan terverifikasi dan terdaftar, para pengguna akan diarahkan dengan petunjuk langkah demi langkah untuk mengunggah data ke dalam dasbor akun perusahaan.

Setelah data terisi, perusahaan akan mendapatkan hasil perhitungan atau laporan secara real-time yang disajikan dalam format kumpulan data dan visualisasi. Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu.

Selain itu, perusahaan dapat menyimpan draf dan memperbarui data di setiap tahap proses, sehingga pengguna memiliki fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kebutuhan.

"Untuk versi saat ini, ECOVISEA dapat mendukung para perusahaan dalam menghitung Scope 1, Scope 2, dan beberapa bagian dari Scope 3. Versi lengkap akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024" tulisnya.

ECOVISEA sendiri memprioritaskan kebijakan privasi data perusahaan yang diunggah ke dalam platform, aplikasi itu hanya akan digunakan untuk menghitung emisi GRK perusahaan. Platform bakal menyimpan data yang diunggah pengguna secara sementara untuk pembuatan dasbor sebagai hasil penghitungan emisi GRK perusahaan.

"ECOVISEA pun terintegrasi dengan sistem privasi data yang membatasi otoritas untuk mengakses, memasukkan, dan mengubah data perusahaan hanya pada akun yang terdaftar menggunakan domain email perusahaan," tegasnya.

Country Director WRI Indonesia, Nirarta Samadhi, pun mengatakan pihaknya yakin perhitungan emisi yang akurat akan berkontribusi terhadap upaya dekarbonisasi industri di Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengatakan penyederhanaan proses input data sangat penting untuk membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam memperkirakan data emisi secara tepat.

"Mengingat WRI Indonesia berfokus pada dekarbonisasi industri yang berbasis sains, kami senang dapat berkontribusi pada pengembangan ECOVISEA dengan memberikan panduan metodologi dan memastikan alat ini sesuai dengan GHG Protocol," tandasnya.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork