Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkap, tren harga minyak dunia mengalami kenaikan. Hal itu disampaikan Tutuka saat bicara mengenai harga BBM nonsubsidi atau Pertamax cs bulan depan.
Tutuka menerangkan, tren harga minyak naik imbas konflik di Timur Tengah. Dia mengatakan, konflik tersebut memberikan imbas ke sistem logistik.
"Kalau saya cermati harga minyak naik lagi, kayaknya trennya mau ke sana, karena intensitas di Timur Tengah masih tinggi, sebenarnya nggak langsung, karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh juga. (Konflik) Ukraina mungkin udah mau turun," katanya di Gedung Lemigas, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tutuka tak mengatakan secara tegas apakah harga BBM nonsubsidi akan naik. Namun, dia menyebut, tren kenaikan harga minyak ini perlu dicermati.
"Jadi memang perlu dicermati itu, saya setuju betul-betul dicermati karena harga minyaknya cenderung naik terus," katanya.
Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menahan harga Pertamax cs pada Februari 2024. Padahal, semua pesaingnya mengerek harga BBM.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya buka-bukaan alasan keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi. Menurut Erick, keputusan tidak menaikkan harga BBM non subsidi ialah upaya untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat.
Kenaikan BBM saat ini akan membuat naiknya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat. "Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat," kata Erick dalam keterangannya, Minggu (4/2).
(acd/ara)