Menperin Minta Penerima Gas Murah Tak Dibatasi, ESDM Bilang Begini

Menperin Minta Penerima Gas Murah Tak Dibatasi, ESDM Bilang Begini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2024 14:54 WIB
Operator memantau produksi dari ruang kontrol di Stasiun Pengumpul Subang, PT Pertamina EP Subang Field, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta penerima harga gas bumi tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU diperluas. Selama ini hanya 7 sektor industri yang diperbolehkan mendapatkan harga gas murah tersebut.

Terkait permintaan tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, jika hal tersebut perlu dievaluasi dengan baik. Dia mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama cadangan gas bumi, dan kedua penerimaan negara. Pihaknya tak bisa mengambil kebijakan jika membuat penerimaan negara minus.

"Kalau itu harus kita evaluasi dengan baik karena pertama cadangan atau masih ada nggak penerimaan negara, kan kita nggak bisa sampai negara minus, paling bisa harga HGBT turun sampai bagian negara itu minim lah atau tidak ada, baru kita bisa turunkan. Kan kalau negara sampai negatif nggak bisa, jadi kalau permintaan itu kita harus evaluasi betul, harus hati-hati betul kita," paparnya di Gedung Lemigas, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tutuka mengatakan, pihaknya belum menghitung jika semua sektor mendapat gas murah. Di sisi lain, dia mengatakan sumber gas bumi belum banyak.

"Kalau semuanya sampai saat ini kita belum bisa menghitung itu bisa dipenuhi jadi kita harus betul-betul melihat. Kalau sumbernya sudah banyak mungkin ya, sumbernya kan belum banyak, kalau sampai 2030 mungkin kita sudah cukup banyak tapi kalau untuk saat ini kan jumlahnya terbatas," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita meminta semua sektor industri bisa mendapatkan harga gas murah. Agus bilang ada 24 subsektor industri yang juga butuh gas murah.

"Kalau di kantor kami sih no one left behind, semua kita usulkan. Karena pada dasarnya kan kenapa 7, itu strategi di awalnya. Tapi pada saat pada dasarnya Kemenperin kan membina semua industri bukan cuma 7 sektor saja," beber Agus ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/2).

(acd/ara)

Hide Ads