PT Siemens Indonesia menghibahkan perangkat lunak perencanaan dan analisis sistem tenaga listrik ke 3 universitas, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan Institut Teknologi PLN.
Hibah berupa teknologi perangkat lunak perencanaan dan analisis sistem tenaga listrik dengan nilai komersial Rp 3 miliar itu akan dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran fakultas untuk mendukung mahasiswa dalam mempersiapkan pemodelan desain kelistrikan dan perencanaan listrik masa depan.
Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Lamine Jendoubi, mengatakan bahwa hibah peranti lunak dan kemitraan dengan kampus tersebut bertujuan untuk mendukung transisi energi hijau dan peningkatan keterampilan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transisi energi dan dekarbonisasi industri menjadi katalis utama dari transisi infrastruktur. Mengurangi emisi dari sektor industri dan perkotaan seperti transportasi, bangunan, pabrik, dan sistem energi menjadi penting untuk melawan perubahan iklim," ungkap Lamine dalam Siemens Indonesia Executive Summit 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
"Siemens sebagai mitra teknologi untuk transformasi digital mendukung transformasi Indonesia terutama di sektor-sektor dalam negeri yang membutuhkan pabrik yang lebih hemat sumber daya, bangunan dan jaringan listrik yang lebih cerdas, sistem transportasi, serta energi yang lebih bersih dan andal," sambungnya.
Di tengah kondisi yang bergejolak dan serba cepat, dunia usaha dan industri membutuhkan teknologi inovatif untuk menjadi lebih efisien, fleksibel, tangguh, dan berkelanjutan. Teknologi dapat mempercepat dalam mencapai tujuan ini serta meningkatkan keunggulan kompetitif sehingga tercipta masa depan yang berkelanjutan.
Digitalisasi dan Dekarbonisasi adalah dua teknologi utama yang mampu mendorong keberlanjutan. Pada edisi kedua Siemens Indonesia Executive Summit di tahun ini berfokus pada teknologi transformasi digital dan berkelanjutan menuju target emisi nol bersih.
Tantangan yang dihadapi sebagian besar negara termasuk Indonesia adalah memanfaatkan teknologi untuk mentransformasikan seluruh tulang punggung perekonomian, seperti industri, bangunan, energi, dan sistem transportasi.
Dengan menyatukan dunia nyata dan dunia digital, Siemens membantu berbagai industri menguasai transformasi digital dan penciptaan nilai. Melalui sebuah platform bisnis digital yang dinamis, Siemens Xcelerator yang menawarkan portofolio digital dan IoT komprehensif dari Siemens serta penyedia pihak ketiga yang bersertifikat untuk mempercepat transformasi digital.
Pada kesempatan yang sama, Presiden dan CEO Siemens AG Roland Busch menyatakan bahwa teknologi adalah alat paling ampuh bagi Indonesia untuk mentransformasi perekonomiannya dan menjadi lebih kompetitif karena teknologi membuat manufaktur menjadi lebih kuat.
Teknologi secara otomatis meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan membantu Indonesia berada di jalur dekarbonisasi. Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 melalui peningkatan kapasitas kapasitas energi terbarukan dan sistem pendukungnya.
(fdl/fdl)