PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero) melakukan serangkaian inisiatif strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Hal tersebut juga ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan sumber energi domestik melalui pemanfaatan gas bumi.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan PGN telah mengambil peran dominan dalam menjadikan gas bumi sebagai salah satu sumber energi utama khususnya pada era transisi energi di Indonesia. Peran tersebut diemban perusahaan dengan menyalurkan gas bumi dari berbagai sumber pasokan di wilayah-wilayah Indonesia kepada banyak segmen konsumen yang tersebar dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan sektor-sektor strategis seperti kelistrikan, pupuk dan petrokimia, gas bumi PGN juga mengalir ke ribuan industri mulai dari yang kelas UMKM hingga industri besar. Selain itu, PGN juga menjadi motor utama pembangunan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga yang diarahkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan LPG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PGN memiliki tiga strategi prioritas yang akan menjadi kunci utama perusahaan dalam memperkuat fundamental bisnis di masa depan. Grow, Adapt & Step out (GAS) menjadi strategi PGN dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis energi yang sangat dinamis. Sebagai bagian dari BUMN PGN juga akan terus berkomitmen mendukung upaya-upaya peningkatan utilisasi gas bumi sebagai sumber energi domestik yang memberikan banyak manfaat bagi bangsa kita," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).
Arief menilai strategi Grow - PGN akan terus memperkuat dan menumbuhkan layanan bisnis yang ada saat ini untuk memastikan setiap layanan kepada pelanggan berlangsung prima dan mampu mendorong kinerja perusahaan terus tumbuh positif.
Beberapa inisiatif yang telah dan akan dilakukan PGN antara lain membangun sejumlah infrastruktur gas seperti penyaluran gas dari Jambaran Tiung Biru (JTB) ke Petrokimia Gresik, proyek pipa WNTS - Pemping yang ditujukan untuk mendorong optimalisasi gas dari West Natuna, serta proyek Kilang Tuban yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional.
"PGN berupaya untuk merealisasikan target pertumbuhan panjang infrastruktur gas bumi nasional dengan penambahan 11 ribu km di 2034. Secara bisnis partisipasi PGN dalam proyek-proyek strategis tersebut akan mendorong pertumbuhan konsumsi gas dalam jumlah yang besar. Sementara dengan banyaknya perusahaan besar yang beralih ke gas, PGN juga turut membantu proses transisi energi menuju net zero emisi. Dua hal itu adalah aspek fundamental bagi masa depan PGN," ucap Arief.
Masih dalam upaya menguatkan bisnis, lanjut Arief, PGN juga terus memperluas jaringan gas (jargas) bagi rumah tangga. PGN menargetkan untuk membangun perluasan sambungan rumah tangga sebanyak 200 ribu di tahun 2024. PGN juga sedang dalam tahap pembangunan proyek jargas di IKN, sehingga pengguna jargas dalam setahun ke depan ditargetkan sudah mencapai 1 juta rumah tangga.
Lebih lanjut, Arief juga menuturkan bisnis PGN dalam mendukung sektor hulu migas juga terbukti memberikan dampak bisnis yang besar. Salah satunya adalah proyek pipa minyak Rokan. Direncanakan pada tahun ini PGN juga akan berpartisipasi dalam membangun infrastruktur pipa Cikampek - Plumpang. Peran strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja PGN secara keseluruhan.
Adapun strategi kedua, Adapt atau adaptif terhadap berbagai perubahan bisnis dan terus mengoptimalkan setiap peluang yang tersedia di pasar. Langkah inisiatif yang dilakukan PGN diantaranya adalah mengembangkan bisnis Liquified Natural Gas (LNG) sebagai salah satu sumber pasokan gas bumi bagi PGN. Untuk mendukung penguatan bisnis LNG ini, PGN juga memprakarsai pembangunan infrastruktur LNG di dalam negeri. Pengembangan bisnis LNG penting untuk memperkuat ketahanan pasokan gas dalam negeri dimana pasokan gas pipa dalam kondisi natural decline sehingga LNG menjadi pilihan utama dalam menjaga keberlangsungan layanan termasuk menjadi sumber pertumbuhan kinerja baru dimana PGN telah memasuki era trading LNG Internasional.
"Kami akan terus beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berubah, baik domestik maupun global. LNG akan menjadi salah satu fokus perusahaan mengingat di masa depan sumber utama gas domestik adalah LNG. Itu sebabnya, kami terus melakukan sosialisasi kepada para pelanggan-pelanggan kami terkait potensi perubahan portofolio sumber gas yang tentunya akan berdampak terhadap seluruh mata rantai layanan gas bumi nasional," terang Arief.
Strategi ketiga PGN, Step out untuk mulai merintis ke segmen-segmen bisnis baru yang berkaitan dengan gas bumi. Salah satu inovasi yang dilakukan PGN adalah dengan memasuki bisnis bahan kimia seperti pabrik petrokimia dan pengolahan gas sebagai bahan kimia dasar seperti amonia dan metanol.
"Gas to chemicals ini sangat strategis untuk segera dijalankan pada fase awal PGN dengan berpartisipasi, salah satunya di pabrik petrokimia. Terdapat potensi besar dari sektor ini sehingga diharapkan ke depannya dapat meningkatkan pemanfaatan gas dalam volume yang cukup besar dan tentunya merupakan bentuk upaya optimalisasi pemanfaatan gas bumi domestik," jelasnya.
Sementara itu, PGN juga berencana membangun infrastruktur dan komersialisasi bio-metana sebagai renewable gas yang dapat dihasilkan dari pengolahan lebih lanjut dari biogas. Rencana ini juga merupakan komitmen serta dukungan PGN untuk mencapainya target bauran energi nasional. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menetapkan porsi gas dalam bauran energi Indonesia meningkat dari 22% pada 2030 menjadi 24% pada 2050.
(akn/ega)