Diketahui, pemerintah telah menetapkan besaran kuota subsidi BBM dan LPG tahun 2024. Berdasarkan SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 untuk penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL).
Ada juga JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT) didasarkan pada Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah inovasi demi memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi agar tepat sasaran.
"Dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg," terang Riva dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2024).
Adapun Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu.
Lebih lanjut dia menjelaskan sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92% di antaranya merupakan penyaluran ke kendaraan, sementara 8% sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Untuk LPG 3 Kg, kata dia, sejak Januari lalu masyarakat telah diwajibkan menunjukkan KTP untuk kemudian NIK-nya akan dicek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi. Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 248 ribu Pangkalan di 411 Kota dan Kabupaten yang sudah konversi dan siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3Kg. Sebanyak 85% dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15% sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran.
"Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang setransparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan," lanjut Riva.
Selain Subsidi Tepat, Riva mengatakan Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center (PIEDCC). Didukung dengan digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal serta digitalisasi SPBU, Riva mengatakan saat ini proses distribusi hingga stok di SPBU dan Pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.
"Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi di setiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok," tukas Riva.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan inovasi yang dilakukan Pertamina Patra Niaga adalah untuk memastikan tugas pendistribusian subsidi energi dapat menjangkau kelompok masyarakat yang tepat.
"Pertamina secara berkelanjutan akan memonitor dan mengevaluasi proses distribusi subsidi energi. Inovasi akan terus dilakukan. Semua ini tujuannya agar subsidi energi tepat sasaran yang kemudian dapat membantu daya beli masyarakat dan produktivitas pelaku usaha kecil," jelas Fadjar.
(anl/ega)