4 SPBU Nakal Ditutup, Pemeriksaan Polisi Masih Berjalan

4 SPBU Nakal Ditutup, Pemeriksaan Polisi Masih Berjalan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 01 Apr 2024 20:23 WIB
2 SPBU di Subang disegel, satu di antaranya berada di Rest Area Tol Cipali.
Ilustrasi SPBU disegel.Foto: Dian Firmansyah
Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga telah menutup sementara 4 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nakal. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga sudah melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian

"Itu dalam proses pemeriksaan kepolisian, untuk sementara empat SPBU itu kita tutup sampai menunggu evaluasi lebih lanjut," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, saat ditemui wartawan, Senin (1/4/2024).

Penutupan dan pelaporan ini dilakukan Pertamina untuk memastikan masyarakat mendapat BBM sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibeli. Selain itu, kecurangan tadi juga dinilai sudah melanggar ketentuan perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau kemarin ada oknum, kami pastikan sekarang di semua SPBU menyalurkan tepat kualitas tepat kuantitas. Jadi masyarakat nggak perlu khawatir," terangnya.

Di luar kejadian itu, Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga selalu rutin mengecek di setiap depo dan SPBU secara berkala untuk memastikan kualitas dan takaran BBM yang dijual sesuai dengan standar perusahaan.

ADVERTISEMENT

"Kalau sampel itu mulai dari depot, di SPBU itu kita ambil sampel (untuk pemeriksaan kuantitas BBM yang dijual). Setiap pagi (di setiap SPBU) akan dilakukan penakaran (untuk memastikan kuantitas BBM), itu sudah prosedur resmi," jelas Irto.

Bila kedapatan curang, Pertamina Patra Niaga tidak segan-segan untuk memberi sanksi tegas dan melaporkannya ke pihak berwenang seperti yang terjadi di empat SPBU yang sudah ditutup sementara tadi.

"Kami tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas kepada penyalur yang melakukan penyelewengan, dan kami juga tidak sungkan-sungkan menyampaikan kepada aparat penegak hukum bila ada tindak pidana yang dilakukan penyalur kami," tegas Irto lagi.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Pertamina telah menutup sementara 4 SPBU yang kedapatan menjual Pertamax palsu, dengan modus mencampurkan pewarna ke dalam pertalite. Penutupan dilakukan sudah sejak 28 Maret kemarin, hingga saat ini.

Pemberian operasional keempat SPBU ini buntut viral bensin campur air di pom bensin Kota Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya, terjadi di SPBU 34.17106 Jalan Ir. H. Juanda Nomor 100 Kota Bekasi pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB.

Setelah informasi terkait bensin campur air itu viral, Pertamina Patra Niaga langsung melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran terhadap pemeliharaan mutu BBM, khususnya Pertamax, di keempat SPBU tadi.

Keempat SPBU yang ditutup adala SPBU 34.151.42 yang berlokasi di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, di Karang Tengah; SPBU 34.151.39 di Jalan KH. Hasyim Ashari, Pinang, keduanya di Kota Tangerang, Banten; SPBU 34.115.09 di Jalan Arteri Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan SPBU 34.169.24 di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok.

PT Pertamina Patra Niaga telah menutup sementara empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nakal. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga sudah melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian

"Itu dalam proses pemeriksaan kepolisian, untuk sementara empat SPBU itu kita tutup sampai menunggu evaluasi lebih lanjut," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, saat ditemui wartawan, Senin (1/4/2024).

Penutupan dan pelaporan ini dilakukan Pertamina untuk memastikan masyarakat mendapat BBM sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibeli. Selain itu, kecurangan tadi juga dinilai sudah melanggar ketentuan perusahaan.

"Jadi kalau kemarin ada oknum, kami pastikan sekarang di semua SPBU menyalurkan tepat kualitas tepat kuantitas. Jadi masyarakat nggak perlu khawatir," terangnya.

Di luar kejadian itu, Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga sendiri selalu melakukan pengecekan rutin di setiap depot dan SPBU secara berkala untuk memastikan kualitas dan takaran BBM yang dijual sesuai dengan standar perusahaan.

"Kalau sampel itu mulai dari depot, di SPBU itu kita ambil sampel (untuk pemeriksaan kuantitas BBM yang dijual). Setiap pagi (di setiap SPBU) akan dilakukan penakaran (untuk memastikan kuantitas BBM), itu sudah prosedur resmi," jelas Irto.

Bila kedapatan melakukan kecurangan, ia menyebut Pertamina Patra Niaga tidak segan-segan untuk memberi sanksi tegas dan melaporkannya ke pihak berwenang seperti yang terjadi di empat SPBU yang sudah ditutup sementara tadi.

"Kami tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas kepada penyalur yang melakukan penyelewengan, dan kami juga tidak sungkan-sungkan menyampaikan kepada aparat penegak hukum bila ada tindak pidana yang dilakukan penyalur kami," tegas Irto lagi.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Pertamina telah menutup sementara 4 SPBU yang kedapatan menjual Pertamax palsu, dengan modus mencampurkan pewarna ke dalam pertalite. Penutupan dilakukan sudah sejak 28 Maret kemarin, hingga saat ini.

Pemberian operasional keempat SPBU ini buntut viral bensin campur air di pom bensin Kota Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya, terjadi di SPBU 34.17106 Jalan Ir. H. Juanda Nomor 100 Kota Bekasi pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB.

Setelah informasi terkait bensin campur air itu viral, Pertamina Patra Niaga langsung melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran terhadap pemeliharaan mutu BBM, khususnya Pertamax, di keempat SPBU tadi.

Keempat SPBU yang ditutup adala SPBU 34.151.42 yang berlokasi di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, di Karang Tengah; SPBU 34.151.39 di Jalan KH. Hasyim Ashari, Pinang, keduanya di Kota Tangerang, Banten; SPBU 34.115.09 di Jalan Arteri Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan SPBU 34.169.24 di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok.


Hide Ads