Media sosial tengah diramaikan sebuah potongan video dengan narasi seorang pria marah-marah karena tidak mendapat BBM setelah antre lama. Pria yang marah itu merasa BBM habis karena dibeli oleh orang yang menyalip antrean memakai jeriken.
Pihak PT Pertamina (Persero) pun memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Keributan yang terjadi antar konsumen itu terjadi di salah satu lembaga penyalur BBM Pertamina No 65.787.004 Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Area Manager Communications & CSR, PT Pertamina Patra Niaga, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, saat ini situasi kondusif, penyaluran tetap berlanjut dan Pertamina akan terus meningkatkan pelayanan distribusi BBM kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sangat disayangkan kejadian tersebut terekam kamera tanpa penjelasan kejadian sebelum dan sesudahnya sehingga direspon beragam oleh masyarakat. Dapat kami jelaskan bahwa standar pelayanan terhadap konsumen tidak pernah dibedakan oleh Pertamina," ujar Arya dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).
Dia menjelaskan, saat kejadian berlangsung sedang dilakukan pengisian BBM dari mobil tangki sehingga standar operasinya yaitu pelayanan dihentikan sementara. Namun narasi yang beredar seakan mengatakan BBM habis karena ulah konsumen yang mengisi dengan wadah jeriken dan menyerobot antrean.
"Dapat kami jelaskan bahwa seluruh konsumen mendapat hak yang sama. Saat kejadian pun konsumen yang mengisi dengan jeriken juga membawa surat rekomendasi SKPD sehingga tidak melanggar aturan untuk dilayani," tambah Arya.
Pertamina Patra Niaga akan terus berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat. "Jika memang masyarakat atau konsumen mendapatkan kesulitan akses produk kami atau ada permasalahan pelayanan Pertamina bisa menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui aplikasi MyPertamina," ungkap Arya.
(acd/rrd)