.webp)
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengupayakan Indonesia mencapai kedaulatan energi lewat optimalisasi kilang minyak. Peran kilang cukup vital bagi suatu negara karena berkaitan langsung dengan kemampuan produksi BBM.
Sejumlah proyek kini digarap PT KPI, salah satunya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Ditargetkan rampung bulan Mei, tambahan kapasitas produksi dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari membuat kilang ini bakal menjadi yang terbesar di Indonesia.
"Nantinya (Kilang Balikpapan) akan menjadi lebih besar. Saat ini yang terbesar Cilacap, 340 ribu barrel per hari. Kemudian Balikpapan kan 260 ribu barel per hari, Balongan 150 ribu per hari," kata Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman dalam wawancara khusus dengan detikcom, Senin (28/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penambahan produksi BBM, LPG dan petrokimia yang diproses di kilang, pemerintah berharap dapat menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga US$ 2 miliar per tahun. Pada wawancara khusus ini, Taufik menjelaskan bagaimana proses BBM diproduksi hingga seberapa besar kemampuan Indonesia menghasilkan BBM.
Ia juga mengungkap peran lain kilang selain menghasilkan BBM yang jarang diketahui orang. Selain itu Taufik merinci manfaat langsung dari proyek kilang yang dirasakan masyarakat tingkat bawah.
Bagaimana sebenarnya kondisi kilang milik Indonesia? Berikut wawancara eksklusif detikcom dengan Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman.
(rrd/rrd)
