Menghitung Hari Kilang Raksasa Pertamina di Balikpapan Jadi yang Terbesar di RI!

Blak-blakan Dirut Kilang Pertamina Indonesia

Menghitung Hari Kilang Raksasa Pertamina di Balikpapan Jadi yang Terbesar di RI!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 29 Apr 2024 09:20 WIB
Jakarta -

Mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dijalankan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berprogres. Lewat RDMP, kapasitas kilang Balikpapan akan bertambah dari sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu barel per hari.

Dengan begitu maka Kilang Balikpapan atau Refinery Unit V bakal menggeser posisi Kilang Cilacap atau Refinery Unit IV dengan kapasitas 345 ribu bph sebagai kilang terbesar di Indonesia. Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan, penambahan kapasitas akan selesai bulan Mei.

"Yang saat ini kita fasenya akan meningkatkan kapasitas dulu sampai dengan bulan Mei lah, Insyaallah bulan Mei selesai pekerjaan ini," katanya dalam wawancara khusus dengan detikcom, Senin (29/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya setelah revamp (Kilang Balikpapan) akan menjadi lebih besar. Saat ini yang terbesar Cilacap, 340 ribu barrel per hari. Kemudian Balikpapan kan 260 ribu barel per hari, Balongan 150 ribu per hari," tambahnya.

Taufik menjelaskan, Kilang Balikpapan memiliki dua unit Crude Distillation Unit (CDU). Pertama adalah CDU IV yang ditingkatkan kapasitas pengolahannya dari semula 200 ribu bph menjadi 300 ribu bph, sementara CDU V kapasitasnya tetap 60 bph.

ADVERTISEMENT

Secara keseluruhan, kapasitas produksi kilang milik KPI mencapai 1,05 juta barel per hari. Rinciannya, 800 ribu barel memproduksi BBM, sementara sisanya untuk produksi LPG hingga petrokimia.

"Selebihnya berarti kan dari 1,05 juta barel per hari itu ada yang diproduksikan menjadi LPG, ada juga yang menjadi bahan petrokimia, petrokimia hulu bukan petrokimia hilir, nah termasuk di Balikpapan ini," tuturnya.

Pada kesempatan itu Taufik juga menyebut Kilang Balikpapan akan memiliki unit Residual Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) terbesar dibanding kilang KPI lainnya,fr dengan kapasitas 90 ribu barel per hari. RFCC merupakan bagian dari proyek RDMP, yang nantinya menghasilkan produk LPG, petrokimia, hingga gasoline.

"Ini nanti menjadi RFCC terbesar di antara kilang kita, karena ini kapasitas 90 ribu barel per hari. Nah kita punya di Balongan 80 ribu dan Cilacap 60 ribu. Ini yang terbesar," sebutnya.

RFCC mengolah residu bernilai rendah dari CDU untuk ditingkatkan kualitasnya. Progres pengerjaan unit ini sudah mencapai 92% per awal April 2024 dan ditargetkan selesai pada Agustus.

"92% lah tepatnya. Nah ini diharapkan, ditargetkan di bulan Agustus sudah mechanical completion, kemudian insyaallah sudah bisa berproduksi," imbuhnya.

Sebagai informasi, Proyek RDMP Balikpapan dilakukan dengan melibatkan 5.203 peralatan. Berat keseluruhan peralatan tersebut mencapai 110 ribu ton atau setara dengan 4,5 kali berat patung Liberty di New York, Amerika Serikat yang seberat 24.600 ton.

RFCC menjadi unit yang terberat yaitu 1.099 ton yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. Berat RFCC sendiri setara dengan 12 unit pesawat Boeing 737-800. Satu unit pesawat Boeing 737-800 setara dengan 79 ton.

(ily/rrd)

Hide Ads