Wamen BUMN Buka-bukaan Nasib Proyek Terbesar Sepanjang Sejarah RI Rp 1.300 T

Wamen BUMN Buka-bukaan Nasib Proyek Terbesar Sepanjang Sejarah RI Rp 1.300 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Apr 2024 14:43 WIB
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tina Susilawati/detikcom)
Foto: Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tina Susilawati/detikcom)
Jakarta -

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan mengenai proyek terpanjang dan terbesar sepanjang sejarah. Proyek tersebut ialah transisi energi di mana membutuhkan waktu 25 tahun dan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga US$ 85 miliar atau sekitar Rp 1.377 triliun (kurs Rp 16.200).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, tantangan dalam transisi energi di Indonesia adalah saat ini belum memiliki jaringan antar pulau (inter island grid). Dia mengatakan, sub sistem kelistrikan di Indonesia masih terpisah-pisah.

Tantangan dalam pengembangan energi listrik terbarukan adalah, surplus listrik berada di Kalimantan dan Sumatera. Sementara, permintaan listrik ada di Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi tantangan besar karena Jawa sekarang base load-nya hampir semua batu bara, perlu waktu untuk memastikan bahwa transmisinya nyambung dulu dari Sumatera paling nggak, atau kalau nggak ke depan dari Kalimantan dan produksi hidro geothermal cukup baru kita bisa melakukan transisi secara efektif," kata Tiko dalam acara BUMN Forum 2024, Selasa (30/4/2024).

Dia mengatakan, transisi energi ini harus dilakukan hati-hati. Menurutnya, listrik yang dihasilkan tarifnya harus terjangkau oleh masyarakat. Kemudian, harus dipastikan PT PLN (Persero) tidak mengalami kesulitan keuangan.

ADVERTISEMENT

Lanjutnya, pihaknya ingin berbagi tugas dengan pemerintah di mana pemerintah akan berinvestasi di transmisi.

"Kita yang akan investasi besar-besaran di generating company di genco-nya, tentunya 60% dengan IPP swasta, 40% dengan internal genco company yaitu Indonesia Power dan Nusantara Power," ungkapnya.

Tiko mengatakan, program tersebut akan menjadi terpanjang dan terbesar di Indonesia. Program ini akan berjalan hampir 25 tahun ke depan.

"Jadi ini merupakan program mungkin terpanjang dan terbesar di negara kita, program ini akan berjalan hampir 25 tahun ke depan. Harapannya memang nanti secara tahunan kita akan review dan kita pastikan program transisi energi ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Tambahnya, program ini akan memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian. Dia mengatakan, kebutuhan capex untuk program ini sebesar US$ 85 miliar.

"Ini program sangat luas dan sangat lebar saya rasa ke depan impact ekonomi juga luar biasa, kita menghitung capex dibutuhkan mungkin sekitar US$ 85 miliar secara total, memang ini secara multiyears akan memberikan katalis ekonomi baru," ungkapnya.

Simak juga Video '10 Tahun Trans Sumatera Rintis Kekuatan Baru Ekonomi RI':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads