Sejumlah perusahaan memberikan dukungan terhadap konversi motor BBM ke listrik melalui corporate social responsibility (CSR). Dengan bantuan tersebut, 'modif' motor listrik bisa dilakukan secara gratis.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 10 juta per unit untuk konversi motor listrik. Sisa biaya konversi itu akan ditutup dengan dana CSR.
"Yang sisanya sekitar Rp 7 juta adalah ditanggung sendiri dan atau dana CSR," katanya kepada detikcom, Kamis (9/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat ini yang mendapat CSR ialah guru dan SMK. Artinya, hanya mereka yang bisa mendapat konversi motor listrik gratis.
"CSR yang lain diharapkan bisa mendukung program ini, karena kami ingin segera mengkonversi," katanya.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, sejumlah perusahaan berkomitmen memberikan CSR. Mereka adalah PT PLN (Persero), PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia.
"Ada beberapa BUMN lain yang menyatakan minatnya," ujarnya.
Secara umum, kata dia, syarat penerima subsidi konversi motor listrik sebesar Rp 10 juta masih sama. Sementara, untuk penerima bantuan CSR menyesuaikan kriteria dari perusahaan pemberi CSR.
"Syarat umum sama dengan program konversi dengan bantuan Rp 10 juta, untuk gratisnya menyesuaikan kriteria dari pemberi CSR," ungkapnya.
(acd/rrd)