Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan minyak dan gas terbesar, 70% bergantung pada energi fosil. Namun, pihaknya telah memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran untuk transisi energi.
"Dan gas ini sebenarnya adalah hal yang akan mengubah sektor energi kita menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan menjadi energi pilihan yang lebih ramah lingkungan," kata dia dalam Student Meet The IPA Board di sela sela The 48th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (15/5/2024).
Abdulla mengatakan perusahaannya tidak sendirian untuk mengetahui pentingnya transisi energi. Pihaknya berkolaborasi dengan anak usaha PT Pertamina (Pesero) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk untuk melakukan penelitian terkait transisi energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi bersama kami lakukan baru-baru ini dengan Pertamina Geothermal Energy, kami sangat serius dan kami juga melakukan investasi serius di sektor ini," jelasnya.
Dalam rangka transisi energi, teknologi tentu yang akan disiapkan. Perkembangan teknologi di sektor energi ini juga perlu diketahui oleh generasi muda. Hal ini penting untuk keberlangsungan transisi energi di masa depan.
"Di sinilah generasi muda, orang-orang teknologi yang memahami hal tersebut lebih baik dari siapa pun dapat berkontribusi terhadap hal tersebut dan menjadi bagian dari transisi ini," pungkasnya.
(ada/rrd)