Emisi Migas RI Bisa Turun Sampai 60% di 2030

IPA Convex 2024

Emisi Migas RI Bisa Turun Sampai 60% di 2030

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2024 15:58 WIB
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas ESDM Noor Arifin Muhammad.
Foto: Samuel Gading/detik.com
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan jumlah emisi karbon hasil energi fosil terutama yang berasal dari minyak dan gas bumi berkurang sampai 60% pada 2030. Kenapa?

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas ESDM Noor Arifin Muhammad, awalnya menjelaskan penuruan emisi karbon dari sektor migas sampai 60% bertujuan mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.

"Negara ini kita memiliki rencana netral emisi karbon, untuk 2030 diperkirakan intensitas emisi dari minyak dan gas akan turun lebih dari 50% pada tahun 2030 dan berdampak pada penurunan emisi dari aktivitas operasi minyak dan gas sebesar 60%," kata Noor dalam agenda IPA Convention & Exhibition di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (15/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor kemudian menuturkan, bahwa potensi penyimpanan karbon Indonesia mencapai 570 gigaton CO2. Potensi ini berdasarkan hasil perhitungan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).

"Kita punya potensi 570 gigaton CO2 untuk minyak dan gas dan sekitar empat sampai lima gigaton dan sisanya untuk akuifer garam," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Walhasil melihat besarnya penyimpanan karbon Indonesia, ia mengingatkan kerja sama lintas pemangku kepentingan perlu dilakukan dari pemerintah, pelaku industri migas, maupun lintas negara.

"Untuk kegiatannya pertama-tama diperlukan perjanjian bilateral dari G to G (government to government) kemudian untuk detail bisnisnya akan dilakukan dalam kesepakatan B to B (business to business)," pungkasnya.

(rrd/rir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads