PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) melakukan sejumlah inovasi baru dalam teknologi pengeboran atau drilling. Melalui Langkah ini, perusahaan mampu menghemat operasional hingga US$ 2.155.895 atau Rp 34,49 miliar (kurs Rp 16.000) pada 2023.
Sr. Drilling Engineering Superintendent PetroChina Weka Janitra mengatakan, inovasi yang mampu membantu perusahaan menghemat hingga sebesar itu ialah Liquid Mud Plant (LMP).
"Penggunaan LMP rata-rata berhasil menghemat US$ 195.990 (Rp 3,14 miliar) per sumur atau US$ 2.155.895 (Rp 34,49 miliar) untuk 11 sumur di PetroChina pada tahun 2023. Cuma dari lumpur doang, belum dari ROP," kata Weka dalam paparannya di booth PetroChina IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Selasa (15/5/2024) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Weka menjelaskan, setiap tahunnya PetroChina mendapat alokasi budget tertentu untuk proses pengeboran, termasuk untuk penyediaan lumpur. Dengan penerapan LMP, menurutnya pengeboran jauh lebih cepat dan murah. Ia juga optimistis, drilling cost yang dikeluarkan PetroChina sudah sangat ekonomis dibandingkan dengan perusahaan lain, khususnya di Pulau Sumatera.
"Secara cost per barel lumpur ini lebih mahal, tapi in term of cost per sumur ini akan lebih murah, karena kalau kita lihat Jabung Drilling Campaign-nya terus menerus. dibandingkan yang tadi dan yang kita pakai, cara ngebor lebih efisien dan secara biaya lebih ekonomis," jelasnya.
Selain LMP, pihaknya juga menerapkan penggunaan HPWBM atau High Performance Water Based Mud (Polyamine) System untuk meningkatkan efisiensi pengeboran. Hasilnya dibuktikan pada kampanye pengeboran 2023, system HPWBM ini berhasil mencapai kestabilan sifat reologi, kehilangan cairan, dan MBT, sehingga menghasilkan lubang sumur stabil.
PetroChina juga memanfaatkan mata bor atau bit hybrid untuk pengeboran Sumur NEB BASE-3. Pemanfaatan hybrid bit ini menunjukkan peningkatan rata-rata 251% kinerja pengeboran dibandingkan dengan Rock Bit di NEB BASE-2. Selain itu juga peningkatan 118% dibandingkan dengan Insert Bit di NEB BASE-1.
"Pemanfaatan Hybrid Bit 8-1/2" untuk pemboran sumur eksplorasi NEB BASE-3. dengan bit PDC 8-1/2" menghasilkan peningkatan kinerja bit 8-1/2" sebesar 47% selama pengeboran eksplorasi pada tahun 2024," papar dia.
Sementara itu, Sr. Drilling Engineering Superintendent PetroChina Rizaldi menambahkan, inovasi dibutuhkan untuk terus dilakukan dalam mendorong produktivitas WK Jabung yang berlokasi di Jambi. Hal ini seiring dengan sumur-sumur di wilayah kerja ini yang terbilang semakin tua.
"Di Jabung per hari ini produksinya, kita kan mayoritas gas ya, itu kurang lebih produksinya 53.000 BOEPD. Kalau jumlah sumur yang berproduksi sampai saat ini 180 sumur. Tapi kalau merunut ke belakang, banyak sumur-sumur tua yang masih hidup," jelasnya.
Rizaldi menjelaskan, WK Jabung mulai digarap PetroChina pada 2002 silam. Semenjak itu, pihaknya sudah mengebor hingga 432 sumur, termasuk sumur eksplorasi. Sementara untuk jumlah sumur yang masih berproduksi sekitar 180-an.
(shc/ara)