Pemerintah menahan harga BBM, LPG, dan listrik subsidi hingga Juni. Subsidi energi juga bakal dievaluasi apakah perlu disesuaikan setelah Juni 2024.
Sejauh ini, pemerintah belum memutuskan apakah subsidi energi akan disesuaikan atau tidak setelah Juni. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku belum bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membahas hal ini.
Menurutnya, perlu duduk bersama dengan dua menteri tersebut untuk mengevaluasi subsidi energi. Nasib subsidi energi bakal ditentukan bila tiga menteri ini sudah melakukan pembahasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan ini masih belum habis ini bulan Mei. ini kan harus rapat bertiga, BUMN, Kemenkeu, sama saya," sebut Arifin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga membenarkan Arifin. Sampai saat ini pemerintah belum membahas evaluasi subsidi energi.
"Kan sekarang masih bulan Mei tanggal berapa ya ini. Nanti dibahas," kata Airlangga singkat.
Airlangga yang sebelumnya mengumumkan bahwa harga energi bersubsidi tidak akan naik hingga Juni. Dia juga bilang, evaluasi akan dilakukan setelah Juni.
Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi 2024 sebesar Rp 189,1 triliun yang mencakup subsidi Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT), LPG Tabung 3 Kg dan Listrik.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 25,8 triliun dialokasikan untuk subsidi JBT dan sebesar Rp 87,4 triliun dialokasikan untuk subsidi LPG Tabung 3 Kg. Sementara itu, untuk subsidi sektor listrik sebesar Rp 64 triliun.
(hal/ara)