Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2024) telah selesai dilaksanakan dari 14-16 Mei 2024 di ICE BSD City, Tangerang. Dalam gelaran yang bisa disebut 'lebaran migas' menjadi ajang stakeholder migas bicara kondisi industri tersebut, teken kontrak, hingga pamer teknologi canggih.
IPA Convex 2024 dibuka langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dalam pembukaan dia mengungkap saat ini dunia termasuk Indonesia memang menargetkan untuk menuju Net Zero Emission.
Namun, dia meyakini industri migas masih tetap eksis sampai puluhan tahun lagi. Hal ini tercermin dengan dalam skenario Momentum Baru yang mencerminkan sistem energi dunia saat ini, total konsumsi akhir meningkat sekitar 2040, setelah itu konsumsi energi mencapai titik stabil pada 2050.
"Dalam 3 skenario ini (Accelerated, Net Zero, dan New Momentum), pemanfaatan minyak dan gas masih tetap dilakukan hingga tahun 2050, meskipun penggunaan langsungnya menurun karena peningkatan efisiensi energi, peningkatan penggunaan listrik, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan," ungkap Arifin dalam sambutannya di IPA Convention and Exhibition 2024, ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5) lalu.
Pada saat pembukaan pula, menjadi ajang penetapan kontrak baru untuk perusahaan migas dalam negeri. Kontrak itu terkait eksplorasi migas jumbo Blok Ketapang di Madura, Jawa Timur dan Blok Bobara di Papua Barat. Total investasi penandatangan ini, US$ 96.920.000 atau Rp 1,56 triliun.
Blok Ketapang dikelola oleh PT Saka Ketapang Perdana, Petronas (PT Petronas Jatim Sampng Energi), Petronas Carigali Ketapang Ltd. dan PC Ketapang II Ltd. Sementara Blok Bobara Petroliam Nasional Berhad atau Petronas.
IPA Convex 2024 juga menjadi ajang petinggi-petinggi migas berbicara kondisi industri tersebut saat ini. Diskusi panel diadakan dengan disaksikan oleh perusahaan migas dalam dan luar negeri. Bahkan ada sesi khusus para bos migas memberikan pengetahuan tentang industri tersebut kepada mahasiswa.
Yang tak kalah menariknya lagi, IPA Convex 2024 juga mewadahi banyak perusahaan dari dalam dan luar negeri untuk menawarkan dan memamerkan produknya dalam geleran tersebut. Produk yang ditawarkan tentu berkaitan dengan industri migas.
Seperti anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yakni, PT Saka Energi Indonesia (SAKA) memamerkan teknologi sendiri untuk mengawasi produksi minyak dan gas (migas).
Kemudian ada perusahaan teknologi drone, Halo Robotics menawarkan drone yang memiliki teknologi untuk bisa mengecek buangan emisi dari penambangan minyak dan gas (migas).
Lalu ada juga perusahaan asal China, Well Technology Company yang memperlihatkan pipa bor minyak dan gas (migas). Alat bor yang dipamerkan di IPA Convex itu bernama Hydraylic Control Unit Body. Pipa itu disebut dapat mengebor hingga kedalaman 600 sampai 6.000 meter ke dalam tanah bumi.
(ada/hns)