Kantongi Rp 21 T, Australia Siapkan Investasi Transisi Energi di RI

Laporan dari Australia

Kantongi Rp 21 T, Australia Siapkan Investasi Transisi Energi di RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 23 Mei 2024 07:30 WIB
Australia menjadi salah satu negara yang mendorong transisi energi terbarukan. Teknologi di Negeri Kanguru tentu lebih maju dibandingkan Indonesia. Negara tersebut memiliki pusat penelitian sains dan industri khususnya untuk energi, yakni Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Foto: Dok. Hon Anoulack Chanthivong
New South Wales -

Australia berkomitmen melakukan investasi dalam bidang transisi energi di negara ASEAN. Dalam investasi itu, termasuk untuk Indonesia.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan New South Wales, Hon Anoulack Chanthivong, mengatakan nilai investasi yang disiapkan pemerintah pusat Australia sebesar AU$ 2 miliar atau setara Rp 21,2 triliun (kurs Rp 10.615) untuk ASEAN. Namun dia tidak menyebutkan secara spesifik nilai investasi untuk Indonesia.

"Mungkin sudah diketahui awal tahun ini pada KTT Asia yang diselenggarakan Australia di Melbourne bahwa Perdana Menteri Australia, mengumumkan bahwa ada dana untuk energi bersih senilai AU$2 miliar yang akan dibantu untuk berinvestasi dalam teknologi energi ramah lingkungan di negara-negara tetangga kita di ASEAN," kata dia ditemui di Kantornya di New South Wales, Australia, dikutip (23/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkhusus di New South Wales, diyakini telah memiliki teknologi canggih untuk mendorong transisi energi. Dengan itu, pihaknya bisa berinvestasi juga untuk membantu Indonesia mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Chanthivong mengatakan New South Wales menyimpan sumber mineral yang bermanfaat untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. Mineral itu juga diperlukan untuk baterai kendaraan listrik selain nikel dan tembaga.

ADVERTISEMENT

"Jadi semua mineral ada di sini, kami mencoba untuk meningkatkan rantai nilai sehingga tidak hanya mengekspor bahan mentah saja tapi sebenarnya mengolah dan mengembangkannya menjadi teknologi," jelas dia.

Chanthivong juga mengungkap New South Wales telah mengembangkan turbin atau tenaga angin yang bisa menghasilkan listrik untuk perumahan. Teknologi-teknologi seperti itu yang menurutnya berpotensi bisa ditawarkan ke Indonesia untuk membantu transisi energi yang lebih bersih.

"Ada sejumlah proyek penting yang terjadi di lepas pantai timur New South Wales, seperti yang saya katakan, di sekitar Illawarra dan Hunter. Teknologi angin sudah ada sejak lama dan satu putaran turbin dapat memberi daya pada banyak rumah," ungkapnya.

"Jadi tentu singkatnya, New South Wales dan Australia dapat membantu dan bekerja sama dengan Indonesia sebagai bagian dari perjalanannya untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil," terangnya.

Sebelumnya, Asisten Menteri Perubahan Iklim dan Energi, Senator Hon Jennny McAllister juga mengatakan mendorong kerja sama atau investasi ke beberapa negara, Australia telah meluncurkan dana untuk transisi energi sebesar AU$ 2 miliar. Dana itu merupakan dukungan dari pemerintah Australia, kepada perusahaan yang ingin melakukan investasi dan kerja sama dengan negara di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

"Ini tersedia bagi kami untuk diterapkan di mana dunia usaha Australia ingin melakukan investasi di negara-negara Asia Tenggara dan untuk memberikan dukungan tambahan dari pemerintah. Kami sedang membentuk tim di Jakarta untuk membantu kami mengelola dana tersebut," jelas, dia di kantornya, di Wentworth Avenue, Surry Hills, Sydney, dikutip Rabu (22/5/2024).

(ada/eds)

Hide Ads