BPH Migas Ungkap Penyebab Kuota BBM Subsidi Tahun Lalu Jebol

BPH Migas Ungkap Penyebab Kuota BBM Subsidi Tahun Lalu Jebol

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 15:46 WIB
Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkap alasan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi jebol alias over quota pada 2023. BPH Migas mengatakan fenomena over kuota terjadi karena kalkulasi yang meleset.

"Over quota penyaluran JBT (Jenis BBM Tertentu) pada 2023 terjadi karena saat perencanaan kuota, kita mengasumsikan akan terbit revisi Perpers (Peraturan Presiden) 191 Tahun 2014 pada 2023. Namun sampai saat ini revisi tersebut masih dalam pembahasan," ungkap Erika dalam Rapat Dengan Pendapat bersama Komisi VII di Komplek DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Menurut catatan detikcom, Perpres 191 Tahun 2014 sendiri mengatur tentang penentuan masyarakat yang boleh membeli Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erika kemudian menjelaskan over quota pada 2023 juga terjadi karena faktor lain yakni meningkatnya konsumsi BBM. Hal ini karena geliat ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19.

Oleh sebab itu pada 2023, Erika mengatakan realisasi JBT melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah. Penyaluran JBT Minyak Solar kala itu mencapai angka 17,57 juta kiloliter (KL) atau 103,34% dari total kuota 17 juta KL.

ADVERTISEMENT

Sementara realisasi JBT minyak tanah, mencapai angka 0,49 juta KL atau 98,58% dari total kuota 0,500 juta KL. Sedangkan untuk realisasi JBKP Pertalite, mencapai angka 30,03 juta KL atau 92,24% dari total kuota 32,56 juta KL.

(rrd/rir)

Hide Ads