Jokowi juga menjelaskan perjuangan pemerintah selama 3,5 tahun untuk menambah porsi saham pertama pada tahun 2018. Saat itu, Jokowi bilang pemerintah bekerja secara diam-diam untuk negosiasi dengan Freeport.
Tahu-tahu Indonesia berhasil menambah porsi saham dari awalnya cuma 9% selama berpuluh-puluh tahun menjadi 51%. Porsi saham itu akan bertambah bulan depan.
"Sebentar lagi insyaallah dalam bulan-bulan depan ini akan tambah lagi 10%, jadi 61%," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Inaugurasi GP Ansor, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
Dia memaparkan Indonesia bakal untung besar bila kepemilikan sahamnya bertambah. Dia memperkirakan 70-80% keuntungan Freeport bakal masuk kantong negara.
"Kalau sudah 61%, perkiraannya keuntungan Freeport itu 70-80% akan masuk ke kas negara kita. Baik dalam bentuk royalti, PPH Badan, PPH karyawan, bea ekspor, bea keluar kalau dikumpulkan jumlahnya besar," beber Jokowi.
Dia juga menekankan saat ini Freeport bukan lagi milik Amerika Serikat namun milik Indonesia secara seutuhnya.
"Bila bicara Freeport itu bukan milik Amerika lagi tapi sudah jadi milik negara Indonesia kita ini," tegas Jokowi. (hal/hns)