Raksasa Migas Italia Siapkan Rp 238 T Garap Proyek Harta Karun di Kalimantan

Raksasa Migas Italia Siapkan Rp 238 T Garap Proyek Harta Karun di Kalimantan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 29 Mei 2024 19:30 WIB
Ilustrasi pengeboran migas
Ilustrasi pengeboran migas/Foto: dok. PGN
Jakarta -

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengungkap nilai investasi ENI di proyek Indonesia Laut Dalam/Indonesia Development Water (IDD). Investasi perusahaan migas asal Italia itu mencapai US$ 14,8 miliar atau Rp 238,28 triliun (kurs Rp 16.100).

Adapun hal ini berdasarkan paparannya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI. Shinta menyebut IDD yang masuk proyek strategis nasional (PSN) itu akan masuk tahap onstream pada tahun 2027.

"Untuk IDD telah terjadi persetujuan perubahan pengendali ke ENI di 15 September 2023, dan untuk IDD ini telah dilaksanakan revisi PoD southern dan northern di 2024 dan target in stream di 2027," katanya dalam rapat tersebut di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rincian investasi US$ 14,8 miliar ENI terbagi untuk pengembangan dua blok IDD. Sebesar US$ 3,4 miliar digelontorkan untuk southern hub yang terdiri dari Gendalo-Gandang, sementara US$ 11,4 miliar untuk northern hub yang terdiri dari Gehem-Geng North.

Dalam catatan detikcom, ENI resmi menjadi operator IDD setelah penandatanganan perjanjian jual beli saham/Sales Purchase Agreement (SPA) Chevron Makassar Ltd (CML), Chevron Ganal Ltd (CGL) dan Chevron Rapak Ltd (CRL) sebagai operator proyek IDD kepada Eni Lasmo PLC (Eni).

ADVERTISEMENT

"Saya ucapkan selamat kepada Chevron dan ENI untuk penandatanganan alih kelola proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) ini. Saya harap alih kelola ini dapat menjadi momentum yang baik untuk memastikan keamanan energi Indonesia di masa mendatang," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Selasa (25/7/2023).

Proyek IDD adalah proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000 meter di bawah permukaan laut.

"Alih kelola proyek ini dari Chevron ke ENI, sangat krusial bagi Indonesia, mengingat proyek IDD diharapkan dapat mendorong produksi gas sampai 12.000 mmscfd pada 2030," imbuhnya.

(ily/rrd)

Hide Ads