OPEC+ Mau Tahan Produksi Minyak hingga 2025, Siap-siap Harga Naik?

OPEC+ Mau Tahan Produksi Minyak hingga 2025, Siap-siap Harga Naik?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 02 Jun 2024 21:45 WIB
Ilustrasi sektor migas
Ilustrasi Migas - Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir tahun 2024 dengan kemungkinan perpanjangan tahun 2025.

Negara yang masuk dalam OPEC+ ini memang ingin menopang harga minyak di tengah pertumbuhan permintaan global yang melemah, suku bunga yang tinggi dan meningkatnya produksi saingannya di Amerika Serikat (AS)

Dilansir dari Reuters, Minggu (2/6/2024), saat ini harga minyak diperdagangkan mendekati US$ 80 per barel, di bawah harga yang dibutuhkan banyak anggota OPEC+ untuk menyeimbangkan anggaran mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui bila pasokan minyak berlebih kemungkinan harga minyak akan semakin murah. Maka dari itu pasokan ditahan agar harga minyak bisa terjaga kalau perlu dibuat lebih mahal.

Kekhawatiran atas lambatnya pertumbuhan permintaan di negara importir minyak utama, China telah membebani harga dan analis pasar minyak. Hal ini diprediksikan membuat OPEC+ akan memperpanjang pemotongan produksi untuk menyeimbangkan pasokan dan harga.

ADVERTISEMENT

OPEC+ memang telah melakukan serangkaian pengurangan produksi besar-besaran sejak akhir tahun 2022.

Anggota OPEC+ saat ini memangkas produksi sebanyak 5,86 juta barel per hari (bph), atau sekitar 5,7% dari permintaan global.

Pemotongan tersebut mencakup 3,66 juta barel per hari oleh anggota OPEC+ yang berlaku hingga akhir tahun 2024, dan pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari oleh beberapa anggota yang berakhir pada akhir Juni.

Kesepakatan pada hari Minggu dapat mencakup perpanjangan sebagian atau seluruh pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari hingga tahun 2025 dan sebagian atau seluruh pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal ketiga atau keempat tahun 2024.

Negara-negara yang telah melakukan pemotongan sukarela lebih besar dari yang disepakati dengan kelompok yang lebih luas adalah Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman, Rusia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

(hal/kil)

Hide Ads