Luhut Sebut Program Tangkap & Simpan Karbon Jadi Bisnis Besar di RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 05 Jun 2024 16:57 WIB
Foto: Dok. Unsplash.com
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) dapat menjadi bisnis besar di Indonesia.

Menurut Luhut kemampuan menyimpan dan menangkap karbon di perut bumi Indonesia bisa mencapai 450-700 giga ton. Dengan begitu, Indonesia dinilai bisa menjadi pemeran utama dalam bisnis tersebut.

"Kita memiliki carbon capture storage bisa sampai 450 sampai 700 giga ton. Itu saya kira angka sangat besar, dan itu membuat kita akan sangat kuat. Karena harus inject ke perut bumi dan itu kita punya, dan bisnis besar," kata Luhut dalam Rapat bersama Banggar DPR RI, Rabu (5/6/2024).

Luhut mengatakan saat ini sudah ada investor yang membutuhkan kemampuan Indonesia tersebut. Ia pun berencana untuk menarik investor di sektor petrochemical (petrokimia) demi membangun bisnis CCS.

"Itu saya pikir Petrochemical di dunia sudah minta, dia sudah minta inject dan sudah minta tetapi kita tawarkan kenapa tidak bangun Petrochemical di Indonesia, sehingga seperti di Kalimantan Timur itu, di sana banyak depleted reservoir atau saline acquivier itu mereka akan kita tarik pipa dari North Kalimantaun untuk tadi diinject ke perut bumi di sana. Ini juga stok revenue negara ke depan yang buat Indonesia tambah baik," jelasnya.




(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork