Pemerintah memastikan tarif listrik tidak naik setelah Juni atau pada kuartal III-2024. Namun, untuk harga BBM masih belum menemui titik terang.
"Kalau listrik nggak naik, (kuartal) III, triwulan besok. BBM belum ini, belum putus," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Jakarta Selatan, Jumat (28/5/2024).
Dia menerangkan, untuk harga BBM belum ada keputusan. Dia juga mengatakan, belum ada pembahasan terkait harga BBM usai Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Harga BBM di Semua SPBU Jabodetabek |
Saat ditanya apakah PT Pertamina (Persero) boleh menaikkan harga Pertamax, Arifin mengatakan, jika BBM tersebut nonsubsidi. Selama ini, kata dia, pemerintah memberikan arahan terkait harga BBM nonsubsidi menimbang daya beli masyarakat.
"Iya, mau naik juga melihat daya beli masyarakat," ujarnya.
Proyeksi Harga BBM
Jika melihat kondisi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah, harga BBM diproyeksi naik. Dalam catatan ReforMiner disebutkan, pelemahan rupiah dan/atau peningkatan harga minyak (ICP) berdampak langsung terhadap meningkatnya biaya pengadaan energi mencakup listrik, BBM, gas di Indonesia.
"Peningkatan biaya pengadaan energi di Indonesia dapat disebabkan karena meningkatnya harga bahan baku dan/atau akibat selisih kurs rupiah," bunyi catatan tersebut.
Berdasarkan simulasi keterkaitan antara biaya pengadaan BBM dengan harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah ditemukan bahwa setiap peningkatan harga minyak mentah US$ 1 per barel akan meningkatkan biaya pengadaan BBM Rp 150 per liter. Sementara, setiap pelemahan rupiah sebesar Rp 100 per US$, akan meningkatkan biaya pengadaan BBM sekitar Rp 100 per liter.
Berdasarkan data, rata-rata realisasi kurs tengah Bank Indonesia selama 1 Januari-26 Juni 2024 adalah Rp 15.892 per US$ atau lebih tinggi Rp 892 per US$ dibandingkan asumsi APBN 2024.
"Jika mengacu pada hasil simulasi poin 6, pelemahan rupiah tersebut memberikan dampak terhadap meningkatnya biaya pengadaan BBM sekitar Rp 705 untuk setiap liternya. Peningkatan biaya pengadaan BBM akan lebih besar lagi jika memperhitungkan realisasi rata-rata ICP pada periode yang sama tercatat lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN 2024," bunyi catatan itu lebih lanjut.
Simak juga Video 'Tarif Listrik per Juni 2024 Tak Alami Kenaikan, Ini Rinciannya...':