Perusahaan energi asal Thailand, Banpu Public Company Limited, melirik Sistem digitalisasi pembangkitan, Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) PLN Indonesia power.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, REOC telah menarik perhatian dunia sebab terbukti andal dan efisien, dalam memantau lebih dari 20 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter.
"REOC merupakan bukti keberhasilan PLN Indonesia Power dalam dalam mengelola digitalisasi pembangkit," kata Edwin dalam keterangan resmi, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas hal tersebut, REOC pun kini telah menjadi objek objek studi banding oleh Banpu Public Company Limited. Perwakilan perusahaan tersebut pun langsung mengunjungi kantor Pusat PLN IP untuk membuktikan langsung kinerja sistem tersebut.
"Kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan inovasi teknologi pengelolaan pembangkit listrik berbasis industri 4.0 REOC kepada dunia," tuturnya.
Edwin mengungkapkan, REOC sebuah teknologi yang dikembangkan secara mandiri oleh para engineer terbaik PLN Indonesia Power sebagai wujud dari digitalisasi, inovasi dan efisiensi pembangkit.
"REOC merupakan bentuk nyata dari salah satu komitmen kami terhadap inovasi teknologi serta keunggulan operasional dalam industri energi," terang Edwin.
Salah satu perwakilan delegasi BANPU, Office Manager, Office of Chief Operating Officer (COO) BANPU, Anuttara Tonwong, mengapresiasi dan kekaguman terhadap teknologi digitalisasi pembangkit yang diterapkan oleh PLN IP.
"Transformasi digital pembangkit yang diterapkan PLN IP sungguh luar biasa, dengan menggunakan AI REOC memiliki dampak siginifikan dalam efisien, produktivitas, pengambilan keputusan secara tepat dan akurat. Namun semua hanya alat bantu yang tidak bisa menggantikan manusia, tetapi perlu diingat manusia yang tidak bisa menggunakan AI akan digantikan dengan yang bisa mengoperasikan AI," tutur Anuttara.
(fdl/fdl)