Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas). Salah satunya ialah dengan mendorong kerja sama dengan negara lain.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia menjalin kerja sama dengan China dalam hal penerapan teknologi. China melalui Sinopec akan terlibat dalam menggarap lima lapangan Pertamina EP yakni Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak dan Zulu.
"Kemudian untuk kerja sama penerapan teknologi, kita kerja sama dengan China, ini sudah ada respons dari Sinopec untuk lima lapangan Pertamina EP, antara lain di Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak, dan Zulu," kata Arifin di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Jakarta, Jumat (2/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, Lapangan Zulu terletak di dekat Bekasi. Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu tindak lanjut dari Sinopec.
"Zulu ini di Onshore Northwest Java, depannya Bekasi. Ini China mempunyai kemampuan, Sinopec, kita sudah ke sana. Dan sekarang nanti tinggal nunggu follow up selanjutnya," ungkapnya.
Untuk mendorong produksi migas, Kementerian ESDM juga telah menerbitkan Kepmen ESDM 110/2024 terkait reaktivasi lapangan idle.
Saat ini, SKK Migas dalam proses inventarisasi area idle di antara untuk reaktivasi kembali oleh KKKS eksisting, dikerjasamakan dengan teknologi provider, diusulkan menjadi WK baru untuk dikelola oleh KKKS baru, atau dikembalikan ke pemerintah dengan mempertimbangkan kewajiban pasca operasi dan lain-lain untuk selanjutnya dilelang.
(acd/rrd)