Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Baterai China di Kendal, Produksi 80 Ribu Ton Anoda!

Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Baterai China di Kendal, Produksi 80 Ribu Ton Anoda!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 07 Agu 2024 12:22 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah hari ini. Pabrik tersebut dibesut langsung oleh perusahaan China, PT BTR New Energy Material.

Pabrik yang diresmikan adalah pembangunan tahap 1 dengan produksi mencapai 80 ribu ton bahan anoda per tahun. Investasinya sendiri mencapai US$ 478 juta atau sekitar Rp 7,72 triliun.

Menurut Jokowi, pihak BTR dari China mampu membangun pabrik dalam waktu sangat cepat. Baru 10 bulan lalu komitmen investasi diteken di Beijing, namun kini pabrik sudah berhasil dibangun di Indonesia.

Jokowi mengatakan kecepatan pembangunan ini menjadi bukti kemajuan Indonesia. Menurutnya, negara yang cepat saat ini akan mengalahkan negara yang lambat.

"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini. Baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing, tahu-tahu pabriknya sudah jadi," ungkap Jokowi saat meresmikan pabrik, disiarkan virtual, Rabu (7/8/2024).

Orang nomor satu di Indonesia itu juga mengatakan meskipun saat ini masih banyak barang yang diimpor untuk pembuatan anoda baterai di Kendal, dia yakin pabrik ini dapat menjadi lompatan bagi industri di Indonesia.

Jokowi memaparkan natural graphite yang digunakan di pabrik ini masih diimpor dari Afrika, namun artificial graphite sudah bisa diproduksi diambil dari kilang Pertamina di Riau. Dua bahan ini bisa dijadikan bahan anoda untuk membuat baterai.

Dengan adanya pabrik yang memproduksi anoda, bila Indonesia ingin membuat sebuah baterai saat ini cuma kekurangan lithium saja. Material lithium sendiri bisa diimpor dari Australia. Kemudian Indonesia juga sudah punya nikel yang bisa dijadikan katoda dan prekursor.

"Jadi terintegrasi semuanya, dan jadi barang setengah jadi kita akan jadi pemasok masuk ke global supply chain," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, produksi 80 ribu ton anoda per tahun dapat dikonversi menjadi mobil listrik sekitar 1,5 juta unit. Bila pabrik PT BTR sudah bisa beroperasi penuh produksinya bisa mencapai 160 ribu ton anoda, artinya per tahun Indonesia bisa mengkonversi 3 juta unit mobil listrik.

"Produksi 80 juta ton anoda ini kalau dijadikan ke mobil ini akan jadi 1,5 juta mobil listrik. Sangat besar sekali. apalagi ditambah 80 ribu produksi di industri ini maka akan jadi 3 juta mobil listrik per tahunnya. Ini sebuah jumlah yang besar sehingga kita akan jadi pemasok terbesar baik EV battery maupun kendaraan listriknya," papar Jokowi. (hal/das)


Hide Ads