Bumi Resources Pantau Tambang Pakai Aplikasi, Hemat Solar Jutaan Liter

Festival LIKE 2

Bumi Resources Pantau Tambang Pakai Aplikasi, Hemat Solar Jutaan Liter

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2024 17:01 WIB
Managers Investor Relations, Public Relations and Media Relations Bumi Resources, Ricco Surya
Managers Investor Relations Public Relations and Media Relations Bumi Resources Ricco Surya - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta -

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah mengedepankan digitalisasi untuk mengurangi polusi dan penggunaan bahan bakar solar. Dengan cara itu perusahaan tambang batu bara tersebut sudah menghemat bahan bakar hingga jutaan liter.

Managers Investor Relations, Public Relations and Media Relations Bumi Resources, Ricco Surya mengatakan digitalisasi ini salah satunya telah dilakukan oleh anak usahanya Kaltim Prima Coal (KPC).

"Kita kan perusahan tambang terbuka, agar kita bisa efisiensi dan tidak memberikan polusi dari solar, debu, kita efisiensi dengan aplikasi. Jadi bisa mengontrol truk sebesar rumah, bahkan lebih besar dari rumah itu bisa angkut ratusan ton (batu bara)," ungkapnya di sela acara Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (8/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan aplikasi untuk pengawasan dan kontrol pertambangan ini telah dilakukan sejak 2023. Langkah itu disebut telah menghemat penggunaan bahan bakar solar mencapai 1,1 juta liter.

"Itu bisa berkurang penggunaan solarnya, jadi lebih efisien, otomatis juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Jadi KPC ini meningkatkan kecepatan proses yang menggunakan alat-alat berat dengan menggunakan teknologi bisa menghemat waktu dan lebih efisien," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam rangka menekan emisi karbon, Bumi Resources juga mengubah lahan bekas tambangnya menjadi resapan air. Hal ini dilakukan demi menjaga lingkungan yang telah rusak akibat pertambangan.

Lahan tambang yang saat ini telah diubah menjadi tempat resapan air yakni berada di Kalimantan Timur. Lebih lanjut, Ricco mengatakan program tersebut telah dilakukan sejak 2021 oleh PT Arutmin Indonesia.

"Ini salah satu upaya kita untuk juga menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang dunia penambangan batu bara yang baik itu sangat jarang, yang tahunya kan penambangan batu bara yang amburadul, yang macam-macam, tidak ramah lingkungan. Nah kita mendekati ternyata bahwa perusahaan tambang, ini kan lokal kita, itu punya konsen tinggi terhadap isu-isu lingkungan, isu energi, panas global, masalah emisi karbon," jelas dia.

(ada/kil)

Hide Ads