Nggak Cuma Habis Dibakar, Limbah Kayu Bisa Diolah Jadi Energi Biomassa

Festival LIKE 2

Nggak Cuma Habis Dibakar, Limbah Kayu Bisa Diolah Jadi Energi Biomassa

Erika Dyah - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2024 22:00 WIB
PLN
Foto: Andika Prasetia
Jakarta -

Barang-barang yang kerap dianggap tak berguna bisa memiliki manfaat yang besar jika diolah secara tepat. Termasuk limbah kayu yang bisa diolah menjadi energi biomassa, bahkan memiliki nilai ekonomi yang menarik.

Dalam beberapa waktu belakangan, biomassa menjadi topik yang hangat diperbincangkan karena dinilai menjadi peluang emas untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Khususnya di sektor pembangkitan energi.

Biomassa bisa dimanfaatkan dalam teknologi co-firing yang melakukan pembakaran dua jenis bahan bakar berbeda secara bersamaan. Dengan co-firing, perusahaan energi bisa menurunkan penggunaan bahan bakar fosil dan memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti biomassa dari limbah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu limbah yang bisa dimanfaatkan, bahkan berpotensi mendulang cuan ialah limbah kayu. Dalam talkshow bertajuk 'Peran PLN NP dalam Pengembangan Teknologi dan Pembangkit EBT Mendukung Transisi Energi menuju NZE 2060' di Festival LIKE 2, Technician Generation and Project Technology Development PLN Ivan Bagus Novendianto mengungkapkan limbah kayu menjadi salah satu sumber biomassa yang dimanfaatkan PLN. Salah satunya di unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Jawa Timur.

"Di sana melimpah limbah serbuk kayu. Jadi dari industri kayu, banyak limbah yang nggak terpakai dan orang-orang bingung harus diapakan. Kadang dibakar tapi malah jadi emisi begitu saja yang terlepas, kadang ditimbun nggak nilai ekonominya," ungkap Ivan dalam sesi talkshow yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Kamis (8/8/2024).

ADVERTISEMENT

Untuk memanfaatkan potensi tersebut, kata Ivan, PLN Nusantara Power (PLN NP) menggandeng masyarakat ikut serta memanfaatkan limbah menjadi sumber energi yang berharga dan ramah lingkungan. Cara ini dilakukan melalui skema ekonomi kerakyatan.

"Kita bisa membeli limbah yang awalnya tidak memiliki value jadi ada nilainya. Yang dulunya hanya dibakar begitu saja, bisa dimanfaatkan sebagai energi," terangnya.

Dengan prinsip ekonomi kerakyatan ini, PLN pun mendorong masyarakat luas untuk dapat menjual limbah yang dimilikinya agar dapat diolah menjadi energi yang lebih bernilai.

Selain limbah kayu, ada masih banyak limbah dan sampah lainnya yang juga bisa dimanfaatkan menjadi biomassa. Beberapa di antaranya sawdust, sekam padi, wood pellet, bagasse tebu, bahan bakar jumputan padat/BBJP (sampah), wood chip, wood bark, pellet tankos, Fiber sawit OPMF, tankos sawit (raw), bonggol jagung, limbah racik uang kertas, cangkang kemiri, pellet organic, dan cangkang sawit.

"Kita berusaha memanfaatkan lebih banyak biomassa dengan mengembangkan berbagai jenis biomassa yang bisa dipakai dengan memanfaatkan limbah," tuturnya.

Ivan mengungkapkan dari total 25 PLTU yang sudah melaksanakan uji coba co-firing dengan biomassa ini, pihaknya bisa menurunkan emisi sebesar 540 ribu ton CO2 di 2023. Sedangkan pada tahun 2024, per bulan Juni ini pihaknya telah menurunkan emisi sebesar 390 ribu ton CO2 dengan skema tersebut.

(anl/ega)

Hide Ads