Puja-puji Luhut ke Jokowi soal Larangan Ekspor Nikel

Puja-puji Luhut ke Jokowi soal Larangan Ekspor Nikel

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 10 Agu 2024 06:30 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersama calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin (kedua kiri) menyaksikan hasil hitung cepat Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Maruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/HP.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan puja-pujinya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pujian itu diberikan karena pengorbanan dan keberanian Jokowi dalam menelurkan kebijakan larangan ekspor nikel demi melancarkan agenda hilirisasi industri.

Menurut Luhut, Jokowi berani mengambil keputusan di tengah banyaknya tekanan dan potensi kerugian yang dialami Indonesia karena melarang ekspor nikel. Namun, pengorbanan itu disebut Luhut dapat memperkuat Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.

Katanya, ada pepatah Jawa yang bicara 'Jer Basuki Mawa Beya,' artinya kesejahteraan butuh pengorbanan. Hal ini lah yang sudah dilakukan oleh Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pepatah Jawa yang mengatakan 'Jer Basuki Mawa Beya,' bahwa kesejahteraan itu butuh pengorbanan. Pun demikian halnya dengan kemandirian bangsa. Lompatan dan percepatan harus dilakukan untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya," beber Luhut saat membagikan ceritanya di Instagram, @luhut.pandjaitan, Jumat (9/8/2024).

Purnawirawan TNI itu bercerita Jokowi banyak bicara kepadanya soal mendapat tekanan dari berbagai pihak setelah melarang ekspor nikel. Bahkan, kebijakan itu juga digugat di World Trade Organization (WTO). Belum lagi potensi kehilangan US$ 1,5 miliar dari hasil ekspor bijih nikel, yang merupakan tantangan tersendiri dari sisi ekonomi.

ADVERTISEMENT

Namun kini, Indonesia sudah berhasil melakukan hilirisasi nikel untuk menjadi bahan baku baterai listrik setelah ekspor barang mentahnya dilarang Jokowi. Otomatis keuntungan yang didapatkan pun jauh lebih besar daripada nilai ekspor nikel yang dijual mentah.

Keberanian dan pengorbanan Jokowi, menurut Luhut harus diacungi jempol. Dia bilang Indonesia harus bersyukur punya presiden seperti Jokowi.

"Yang patut kita syukuri adalah kita punya pemimpin yang berani mengambil keputusan penting meski banyak potensi resiko datang menghampiri,"

Luhut mengatakan Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa kekayaan alam secara mandiri bisa dikelola. "Ini membuka jalan menuju kemakmuran yang lebih besar bagi bangsa ini," pungkas Luhut.

Cerita Belakang Istana

Luhut juga sempat bercerita soal kisah dirinya membujuk langsung Jokowi untuk melarang ekspor nikel. Kisah ini juga sempat dibagikan Luhut saat memberikan sambutan di peresmian pabrik anoda pada KEK Kendal beberapa hari lalu.

Menurutnya, di penghujung 2019 dia sempat banyak berdiskusi soal rencana pelarangan ekspor nikel ini dengan Jokowi di belakang Istana Negara.

"Saat itu di pintu masuk belakang Istana Negara, saya masih ingat ucapan komandan saya, Presiden Jokowi bahwa apapun risiko yang muncul, beliau tetap pada keputusan untuk melarang ekspor nickel ore," kata Luhut.

Luhut mengaku keputusan Jokowi itu memang cukup berat. Bahkan, Jokowi sempat merasa ragu dengan keputusannya, namun Luhut bilang akhirnya Jokowi dengan tegas melarang ekspor nikel.

"Pak Jokowi bilang pertama iya, gitu, tapi terus kemudian kok saya lihat agak gimana. Baru kemarin beliau cerita, banyak sekali juga tekanan-tekanan," tutur Luhut.

Hari ini, Luhut mengatakan semua orang menyaksikan bagaimana dampak dari keberanian yang Jokowi tunjukkan, satu per satu membuahkan hasil. Selain nilai ekspor nikel yang terus meningkat, negeri ini juga akan menjadi produsen anoda terbesar ke dua di dunia.

Kini, Indonesia juga siap menjadi bagian penting dari rantai pasok industri baterai, sekaligus membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi. Luhut bilang apa yang dilakukan Jokowi akan diingat selama dekade ke depan, Jokowi akan dikenal sebagai orang yang meletakkan landasan negara industri buat Indonesia.

"Pak Jokowi 2 bulan lagi akan menuju ujung pensiunnya beliau. Inilah kita persembahkan pada beliau. Dan saya kira akan diingat orang Indonesia beberapa dekade ke depan. Beliau yang meletakkan landasan untuk kita jadi negara industri," tegas Luhut.


Hide Ads