Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang kembali mencuat.
Arifin sendiri tidak berkomentar banyak atas kabar tersebut. Menurutnya, masyarakat hanya perlu menunggu hingga di waktu yang tepat.
"Ya, tunggu saja, tunggu saja. Sesuatu pasti ada waktunya," jawab Arifin singkat, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024) dikutip dari CNBC Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar yang beredar posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM akan digeser Bahlil Lahadalia yang kini menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM. Sementara pengganti Bahlil nanti kabarnya Rosan Roslani, mantan Wakil Menteri BUMN.
Sementara itu Arifin Tasrif berada di Kalimantan Timur sejak Minggu (11/8/2024). Ia melakukan Kunjungan Kerja (kunker) ke Kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sedangkan pada hari Senin (12/8/2024), Arifin Tasrif bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju mengikuti Sidang Kabinet perdana di IKN.
Arifin juga ikut dalam acara peresmian operasional prototype kapal Diesel Dual Fuel (DDF) Crewboat milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Pelabuhan Somber, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sementara hari ini, Selasa (13/8/2024), Arifin Tasrif mengunjungi Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) Bontang, Kalimantan Timur. Arifin sendiri terpantau langsung beralih ke Jakarta sekitar pukul 12.30 WITA dari Bandara Sepinggan Balikpapan (BPN).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah buka suara atas merespons kabar reshuffle tersebut.
"Katanya siapa? Katanya siapa, Katanya siapa?," kata Jokowi ketika ditanya awak media di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).
Jokowi bilang kabar tersebut cuma isu liar yang menurutnya tak perlu dijawab olehnya. "Ya cuma isu nggak usah saya jawab," tegas Jokowi.
Di sisi lain ketika ditanya apakah pihaknya masih akan melakukan kocok ulang alias reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menyatakan peluang itu masih ada bila diperlukan.
"Bisa aja kalau diperlukan, kalau diperlukan," tegasnya.
(shc/hns)