RI Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, Ini yang Mesti Dilakukan

RI Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, Ini yang Mesti Dilakukan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 29 Agu 2024 14:02 WIB
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan melakukan perawatan sumur di Rig ATS 2517 di Duri Steam Flood (DSF) Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

Pemerintah menargetkan produksi minyak minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) di tahun 2030. Sejumlah langkah perlu dilakukan agar target tersebut bisa dicapai.

Tim Pengarah pada kegiatan Oil & Gas Lifting Forum Goes to Campus 2024, Turman P Simanjuntak menerangkan, sektor minyak dan gas bumi (migas) memiliki kontribusi yang besar terhadap penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Dan sektor migas merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia karena memiliki efek pengganda (multiplier) cukup signifikan di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan menggerakan industri jasa penunjang migas seperti konsultan, kontraktor, penelitian, pendidikan & pelatihan dan fabrikasi," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengejar target produksi migas. Sebutnya, pertama, mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi di antaranya dengan melakukan reaktivasi sumur yang idle serta mengimplementasikan inovasi dan teknologi tepat guna.

Kedua, menerapkan transformasi dari sumber daya hingga menjadi produksi migas dengan percepatan monetisasi. Ketiga, menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR). Keempat, strategi eksplorasi yang intensif.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dia juga mengatakan, pendidikan teknologi kebumian dan energi perlu beradaptasi dengan tren dan kondisi yang tengah melanda dunia. Dia mengatakan, kecenderungan dunia yang mulai beralih menuju energi bersih dan meninggalkan energi berbasis fosil secara bertahap.

Adaptasi yang dilakukan adalah dengan cara menyesuaikan kurikulum dan memberikan keterampilan kepada mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri perminyakan dan gas. Serta, menjalin kerja sama dengan pelaku industri perminyakan dan gas.

"Kita semua optimis pemerintah baru di bawah pimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan dapat melakukan optimalisasi, inovasi dan kebijakan - kebijakan yang dapat mendukung tercapainya target produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) di tahun 2030," tutupnya.

(acd/rrd)

Hide Ads