ESDM Respons Rencana Prabowo Ubah Skema Subsidi BBM Jadi Tunai

ESDM Respons Rencana Prabowo Ubah Skema Subsidi BBM Jadi Tunai

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 27 Sep 2024 15:46 WIB
Habisnya jatah BBM subsidi PT Pertamina sebelum akhir tahun membuat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di pemerintahan Presiden Joko Widodo sepertinya akan segera terlaksana. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan sejumlah menteri baru saja selesai rapat membahas akan habisnya jatah BBM subsidi sebelum akhir tahun atau sebelum Januari 2015.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Presiden Terpilih Prabowo Subianto disebut akan mengubah skema penyaluran subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik. Skema subsidi energi akan diubah menjadi subsidi langsung ke orang bukan lagi kepada barang.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menjelaskan, pada dasarnya rencana tersebut sama dengan apa yang sedang disiapkan pemerintah saat ini.

"Targetnya sama, targetnya adalah idealnya subsidi adalah kepada orang langsung untuk meningkatkan daya belinya," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum ada pembahasan rinci dengan tim transisi, Agus menegaskan rencana tersebut tetap punya tujuan yang sama. "Belum (diskusi dengan tim transisi), tapi targetnya kan sama. Dibicarain atau nggak dibicarain kan memang targetnya sama, targetnya ke sana," jelasnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan subsidi BBM yang berjalan saat ini dengan rencana yang pemerintahan prabowo soal subsidi BBM ke depannya. Dalam skema yang berlaku sekarang, subsidi disalurkan kepada barang, dalam hal ini BBM. Sedangkan subsidi langsung diberikan kepada orang tidak mampu.

ADVERTISEMENT

"Kalau sistem tertutup itu harganya masih yang disubsidi. Kalau subsidi langsung yang disubsidi orangnya. Orang yang tidak mampu disubsidi untuk punya kemampuan membayar barang sesuai dengan harganya," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah menyebut subsidi energi seharusnya bisa disalurkan melalui bantuan langsung tunai (BLT).

"Kita ingin dengan data yang diperbaiki dan disempurnakan supaya kepada mereka (masyarakat miskin) itu diberikan saja transfer tunai langsung kepada mereka bukan kepada komoditinya kepada keluarganya yang berhak untuk menerima," kata dia dalam UOB Indonesia Economic Outlook 2025, dikutip Kamis (26/9/2024).

Burhanuddin mengatakan karena sejauh ini subsidi yang disalurkan melalui barang tidak tepat sasaran. Dia mencontohkan di beberapa tempat masyarakat miskin malah tidak merasakan apa yang disebut subsidi BBM.

"Tahun lalu saya pergi ke Solo. Saya bertemu pelanggan PLN paling bawah, mereka bayar bulanan paling Rp 30.000, lampunya hanya satu. Orang-orang miskin, mereka tidak menerima keuntungan dari subsid BBM, mereka tidak punya sepeda motor. Mereka beli gas, satu melon untuk 2 minggu saja kecil sekali," tuturnya.

(ily/das)

Hide Ads