Akhiri 142 Tahun Era Batu Bara, PLTU Terakhir di Inggris Ditutup

Akhiri 142 Tahun Era Batu Bara, PLTU Terakhir di Inggris Ditutup

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 01 Okt 2024 11:47 WIB
KEMMERER, WY - NOVEMBER 22: A coal mine operated by Westmoreland Coal is seen November 22, 2022 in Kemmerer, Wyoming. The coal from the mine is used to run the nearby Naughton power plant, which will be decommissioned in 2025. The mine will continue to operate. (Photo by Natalie Behring/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Natalie Behring
Jakarta - Inggris menjadi negara G7 pertama yang mengakhiri era produksi listrik dari batu bara. Hal ini seiring penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terakhirnya pada Senin (30/9/2024).

PLTU Ratcliffe-on-Soar di Nottinghamshire akan berhenti beroperasi setelah memberi pasokan listrik ke Inggris selama 57 tahun. Langkah ini akan mengakhiri 142 tahun penggunaan batu bara di Inggris.

Dikutip dari The Guardian, Selasa (1/10/2024), Inggris telah mengumumkan rencana untuk untuk menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara hamper satu dekade lalu.

Langkah penghentian operasi PLTU batu bara ini sebelumnya telah didahului dengan serangkaian pengetatan aturan ramah lingkungan untuk mengurangi jam operasional pembangkit listrik tenaga batu bara.

"Penutupan di Ratcliffe hari ini menandai berakhirnya sebuah era dan para pekerja batubara dapat berbangga atas pekerjaan mereka yang menggerakkan negara kita selama lebih dari 140 tahun," kata Menteri Energi Michael Shanks.

PLTU Ratcliffe-on-Soar pernah mempekerjakan 3.000 insinyur. Namun jumlah tenaga kerjanya telah menurun seiring dengan produksi listrik yang dihasilkan selama beberapa tahun terakhir.

Tenaga batu bara mencakup 80% kebutuhan listrik di Inggris pada awal tahun 1980-an, dan 40% pada tahun 2012. Jumlah kebutuhannya pun terus berkurang dalam beberapa dekade terakhir karena pajak karbon yang mahal dan munculnya energi terbarukan yang lebih murah.

"Ini adalah babak terakhir dari transisi yang sangat cepat dari negara yang memulai revolusi industri," kata Direktur Pelaksana lembaga pemikir energi global Ember, Phil MacDonald.

Berdasarkan laporan Ember, pembangkit listrik tenaga batu bara telah digunakan di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sejak mencapai puncaknya pada tahun 2007.

Tenaga batu bara mencakup 17% listrik yang dihasilkan oleh negara-negara OECD pada tahun lalu. Namun 27 dari 38 negara anggota telah berjanji untuk bebas batu bara pada akhir dekade ini.

Penghentian operasi pembangkit listrik ini sebelumnya telah diumumkan pada 2021 silam. Namun pemilik Ratcliffe, perusahaan energi Jerman Uniper, mengatakan akan tetap menjalankan operasinya selama krisis gas Eropa yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina berdasarkan perjanjian dengan pemerintah.

Uniper telah bekerja dengan serikat pekerja untuk membantu banyak insinyur mendapatkan pekerjaan baru di pembangkit listrik lain, serta pelatihan di sektor lainnya. Seiring dengan proses penghentian operasi ini, lebih dari 100 orang insinyur diperkirakan akan tetap berada di pabrik untuk melakukan dekomisioning selama dua tahun ke depan.

"Bagi saya, Ratcliffe lebih dari sekadar pembangkit listrik. Ia telah menjadi pilar keamanan energi Inggris selama beberapa dekade. Dibangun pada masa ketika batu bara menjadi tulang punggung kemajuan industri, Ratcliffe memberi listrik pada lebih dari 2 juta rumah dan bisnis setara dengan seluruh wilayah East Midlands," kata CEO Uniper Michael Lewis.

Simak Video: Polusi Tetap Ada Walau PLTU Suralaya Dimatikan

[Gambas:Video 20detik]



(shc/rrd)


Hide Ads