Presiden terpilih Prabowo Subianto menjadikan kedaulatan energi sebagai salah satu program utama. Namun, ada persoalan terkait kondisi energi di Tanah Air.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap, lifting minyak Indonesia terus turun. Dia kemudian menerangkan, konsumsi minyak Indonesia 1,6 juta barel per hari. Sementara, lifting minyak Indonesia hanya 600 ribu barel per hari.
Oleh karena itu, Bahlil mengatakan, perlu ada terobosan-terobosan untuk memacu lifting minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu bahwa ke depan salah satu program utama Pak Prabowo itu adalah kedaulatan energi. Lifting kita kan menurun terus, konsumsi kita sekarang 1,6 juta barel per day, lifting kita 600 ribu. Jadi memang harus ada terobosan-terobosan untuk kita meningkatkan lifting," di Monas Jakarta, Rabu (10/10/2024).
Bahlil juga mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengarah ke energi hijau (green energy). Menurutnya, hilirisasi merupakan salah satu instrumen untuk mencapai hal tersebut.
"Nah sekarang kita mencari jalan tengah formulasi aturan yang betul-betul berpihak pada program yang mewujudkan itu," ungkapnya.
Selanjutnya, Bahlil mengatakan, sektor ESDM menyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang besar kepada negara. Dengan besarnya kontribusi kepada negara tersebut, maka kesejahteraan pegawai Kementerian ESDM perlu diperhatikan.
"Menyangkut dengan ESDM ini kan setiap tahun itu Rp 300-350 triliun itu penyumbang untuk PNBP. Jadi kalau karyawan kami kesejahteraannya tidak diperhatikan, ya susah. Jadi ini bagian daripada memacu kinerja mereka, tapi juga harus kita perhatikan kesejahteraannya. Itu yang saya maksudkan, itu tanggung jawab kamilah nanti kami akan memperjuangkan sesuai dengan aturan perundangan berlaku," paparnya.
Simak Video: Baru Jadi Menteri ESDM, Bahlil Sentil Impor Minyak-Gas Bengkak