Bahlil Lahadalia kembali menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kali ini di era Presiden Prabowo Subianto. Salah satu program prioritasnya adalah agar Indonesia bisa swasembada energi.
"Arahan pak presiden adalah kedaulatan energi. Mau tidak mau lifting minyak, lalu konversi B40, B60, B80. Kalau mungkin B100," kata Bahlil ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Kemudian, Bahlil mengatakan akan meningkatkan produksi LPG di dalam negeri untuk mengurangi impor. Kemudian membangun jaringan gas untuk memanfaatkan gas alam di dalam negeri yang melimpah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita impor LPG sampai 6 juta ton. Kita bangun jaringan gas terutama bisa dialiri di pulau Jawa dan hilirisasi dan blue energy untuk net zero emission," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidato perdana usai dilantik menegaskan akan membawa Indonesia mandiri energi. Hal ini belajar dari konflik di Timur Tengah yang kerap membuat harga komoditas minyak bergejolak.
"Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi," ucap Prabowo dalam Pidato Awal Masa Jabatan di ruang Sidang MPR, Jakarta, Minggu (20/10).
Swasembada energi ini akan dimulai dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada di dalam negeri. Caranya dengan mencampur hasil alam itu dengan bahan bakar minyak (BBM), contohnya B30 dan B45 yang sudah dijalankan.
"Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya singkong, tebu, sagu, jagung dan lain lain, kita juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," terang Prabowo.
(aid/ara)