Skema Subsidi Baru BBM Tinggal Tunggu Data Penerima dari BPS

Skema Subsidi Baru BBM Tinggal Tunggu Data Penerima dari BPS

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 29 Nov 2024 13:54 WIB
Petugas SPBU di Sunset Road, Bali, memindai QR Code pembelian Pertalite, Rabu (28/8/2024).
Foto: Karsiani Putri/detikBali
Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sudah merampungkan skema baru subsidi BBM. Skema baru ini pun diakuinya sudah dilaporkan langsung ke Presiden Prabowo Subianto.

Skema subsidi baru itu akan berbentuk kombinasi, yakni subsidi diberikan dalam bentuk barang atau komoditas produknya dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bahlil menilai skema ini untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.

Bahlil mengatakan yang masih ditunggu adalah pemadanan data penerima BLT dan juga penerima BBM Subsidi dari Badan Pusat Statistik (BPS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oh ya, saya sudah laporan, data yang untuk penerima dari keluarga itu akan dikerjakan BPS," sebut Bahlil ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

Bahlil mengungkapkan subsidi yang disalurkan dalam bentuk BLT akan diperuntukkan untuk subsidi BBM dan listrik. Jadi bagi penerimanya harus membagi dua BLT tersebut untuk membayar listrik sekaligus untuk membeli BBM.

ADVERTISEMENT

"Sudah pasti di situ akan kita dorong penerima BLT harus menyisihkan sebagian untuk bayar listrik dan sebagian bayar kompensasi dari BBM," kata Bahlil.

Soal data BPS yang dimaksud Bahlil sendiri adalah protokol baru penggunaan data kemiskinan yang sedang disusun pemerintah. Data ini akan menjadi acuan baru bagi pemerintah dalam melakukan penanggulanan kemiskinan, termasuk dalam pemberian subsidi kepada masyarakat.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko sebelumnya menjelaskan data baru tersebut merupakan gabungan data dari kementerian dan lembaga yang akan dipadu padankan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Hal ini diungkapkan Budiman usai melakukan rapat koordinasi bersama dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

"Kesimpulan kami yang pertama, kami akan menindaklanjuti protokol penggunaan data, itu oleh masing-masing kementerian dan lembaga yang ada bagaimana protokol penggunaannya," beber Budiman usai rapat koordinasi yang dilakukan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

Budiman menjelaskan data-data kemiskinan yang selama ini tersimpan di berbagai kementerian lembaga pada bulan ini sudah dikumpulkan langsung kepada BPS. Nantinya, BPS yang akan memadu padankan data tersebut menjadi satu data yang utuh dan digunakan untuk semua pihak.

Budiman bilang skema subsidi BBM baru yang sedang disusun pun dipastikan menggunakan data tunggal tersebut.

"Tentu saja (skema subsidi BBM baru memakai data tunggal dari BPS), tentu saja," kata Budiman.

(hal/rrd)

Hide Ads