Prabowo Kantongi Skema Baru Subsidi BBM, Kini Tunggu Data BPS

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 30 Nov 2024 08:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto.Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Skema baru subsidi BBM telah disiapkan. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, skema baru BBM subsidi sudah dilaporkan ke Presiden Prabowo Subianto.

Nantinya subsidi BBM berbentuk kombinasi, yakni subsidi diberikan dalam bentuk barang dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bahlil mengatakan, yang masih ditunggu adalah pemadanan data penerima BLT dan juga penerima BBM Subsidi dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Oh ya, saya sudah laporan, data yang untuk penerima dari keluarga itu akan dikerjakan BPS," sebut Bahlil ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).

Bahlil mengungkapkan penyaluran dalam bentuk BLT, untuk subsidi BBM dan listrik. Bagi penerima subsidi tersebut harus membagi dua BLT untuk membayar listrik sekaligus untuk membeli BBM.

"Sudah pasti di situ akan kita dorong penerima BLT harus menyisihkan sebagian untuk bayar listrik dan sebagian bayar kompensasi dari BBM," kata Bahlil.

Heboh Ojol Tak Jadi Penerima BBM Subsidi

Bahlil juga buka suara soal protes yang disampaikan kalangan driver ojek online (ojol) karena ada wacana tidak lagi menjadi penerima BBM subsidi. Wacana tersebut sebelumnya memang diungkapkan oleh dirinya sendiri.

Kini setelah ada protes dari pengemudi ojol, Bahlil menyatakan kebijakan penerima subsidi sampai saat ini masih dikaji oleh Kementerian ESDM dan sampai saat ini pun belum ada keputusan resminya. Dia menyatakan pihaknya menjunjung prinsip keadilan dalam menyusun siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan subsidi.

"Saya kan udah bilang masih di-excercise, tunggu exercise selesai baru kita ungkap, yang jelas kita ingin harus semuanya adil," ujar Bahlil.

Awalnya, saat berbincang dengan media di kediamannya pada Rabu, 27 November yang lalu, Bahlil memberikan sinyal bahwa driver ojek online tak masuk kriteria penerima subsidi bahan bahar minyak (BBM).

"Nggak (masuk kriteria). Ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita yang bawa motornya. Tapi sebagian kan juga punya orang yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan. Masa yang kayak gini disubsidi," katanya kala itu.

Mendengar pernyataan Bahlil, para pengemudi ojol pun berang. Para driver mengancam akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran apabila tidak masuk dalam kriteria penerima subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan pernyataan yang disampaikan Bahlil dinilai menantang para pengemudi ojol. Rencana tersebut dinilai dapat memicu gelombang protes secara besar-besaran dari pengemudi ojol.

"Pernyataan yang disampaikan Pak Bahlil ini merupakan pernyataan menantang para pengemudi ojol untuk melakukan protes besar terhadap pemerintah, blunder apalagi yang akan disampaikan pemerintah ini," kata Igun kepada detikcom, Kamis (28/11/2024) kemarin.

Igun menjelaskan sejatinya sejak 2018, pihaknya mendesak pemerintah untuk mendorong agar legalitas ojol sebagai salah satu angkutan publik dan berpelat kuning dapat direalisasikan. Namun, pemerintah tak kunjung mengupayakan legalitas yang diminta oleh para driver.

Simak Video: Subsidi BBM-Listrik Tak Tepat Sasaran, Bahlil Bakal Kaji Jadi BLT






(hal/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork