SKK Migas menyatakan, sudah ada calon investor yang berminat menggarap 'harta karun' minyak dan gas bumi (migas) di Blok Warim di Papua. Blok ini sendiri telah diubah menjadi Akimeugah I dan Akimeugah II, serta telah dilelang.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan peminat dari blok tersebut telah ada. Namun, ia tidak menyebut siapa investor yang berminat untuk menggarap blok tersebut.
Benny mengatakan pihaknya akan terus melakukan berbagai cara untuk mendatangkan investor.Hal ini guna meningkatkan produksi migas di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan akan mempelajari persoalan yang berada di wilayah Blok Warim, mulai dari lokasi, keamanan hingga data.
"(Peminat) ada cuma lagi diprogres aja, karena ada challange di sana kan, dari sisi daerah lokasi dan lain-lain," katanya saat ditemui di acara Media Briefing SKK Migas di Gedung City Plaza, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Sebelumnya, Koordinator Pokja Pengembangan WK Migas Konvensional Maruf Affandi mengatakan, pengembangan wilayah tersebut menghadapi tantangan, terutama medan yang cukup berat. Meski demikian, masing-masing wilayah menyimpan sumber daya masing-masing 10 miliar barel minyak ekuivalen.
Dengan demikian, kedua wilayah tersebut jika ditotal menyimpan sumber daya 20 miliar barel minyak ekuivalen.
"Kendalanya terutama di sana ialah medan yang memang memiliki tantangan yang cukup berarti. Tapi dari sisi sumber daya yang kita evaluasi memang masih cukup menjanjikan di mana masing-masing memiliki sekitar 10 miliar barel oil ekuivalen," katanya dalam konferensi pers seperti disiarkan di Youtube Halo Migas Ditjen Migas, dikutip Rabu (17/1).
(acd/acd)