.webp)
PT PLN (Persero) memiliki 40 juta tiang listrik yang berpotensi disulap menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tiang-tiang listrik itu bisa disulap menjadi SPKLU untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya terus berupaya membangun strategi untuk mengubah tiang listrik menjadi SPKLU.
"Kami membangun SPKLU, bahkan kami membangun SPKLU berbasis pada tiang listrik yang jumlahnya 40 juta itu untuk memfasilitasi itu," kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (3/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan menyebut jumlah kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya di SPKLU mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dari periode mudik Lebaran 2023 ke 2024. Hal itu terjadi lantaran semakin meningkatnya pengguna kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan meningkatnya jumlah kebutuhan masyarakat akan SPKLU, saat ini PLN sedang merencanakan untuk menambah jumlah SPKLU terutama untuk mempersiapkan momen Lebaran pada tahun depan.
"Jadi ini kami sedang membangun perencanaan. Kami sudah kerja sama dengan rest area agar jumlah charging-nya itu disesuaikan dengan penambahan mobil listrik," ucapnya.
"Kami ingin memastikan jangan sampai satu saja pemilik mobil listrik itu di jalan kehabisan listrik, mogok. Itu akan menjadi bahan tertawaan bagi dunia, (bahwa) PLN tidak mampu menjalankan tugas dengan baik," tambahnya.
Saat ini tercatat PLN memiliki 248 SPKLU yang tersebar di 104 lokasi. Meski begitu, diakui pelayanan tersebut hanya ramai saat momentum Lebaran.
"Setelah itu, saat ini, di rest area SPKLU kami tidak laku, hari ini tidak laku, hanya laku saat Lebaran. Tetapi kan kami tidak mungkin membiarkan nanti pada saat Lebaran mobil listriknya kehabisan di tengah jalan," pungkasnya.
(acd/acd)
