Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 41 T Sampai Oktober 2024

Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 41 T Sampai Oktober 2024

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 03 Des 2024 17:47 WIB
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri rapat di DPR, Selasa (3/12/2024).
Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih sampai Oktober 2024 mencapai US$ 2,6 miliar atau Rp 41,38 triliun (kurs Rp 15.918). Capaian itu disebut terjadi di tengah tekanan bisnis industri minyak dan gas (migas).

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, pendapatan atau revenue perusahaan mencapai US$ 62,5 miliar sampai Oktober 2024. Ia optimistis sampai akhir tahun bisa menyamakan realisasi pada 2023 yang mencapai US$ 75,8 miliar.

"Kami perlu menceritakan bahwa di tahun 2024 ini kita mengalami situasi yang sangat memberikan pressure di bisnis midstream, khususnya di kilang dan ini dibuktikan dengan hal serupa terjadi juga di banyaknya kilang-kilang di dunia yang harus struggle untuk menjalankan operasionalnya," kata Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (3/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendukung target kinerja perusahaan, sampai Oktober 2024 pihaknya sudah menggelontorkan belanja investasi sebesar US$ 4,7 miliar. Dari alokasi tersebut, terbesar diutamakan untuk kegiatan hulu yang menghasilkan produksi minyak.

"Tentu saja sebagai semangat dari holding subholding, kita terus melakukan efisiensi di mana di tahun 2024 ini kita sudah membukukan cost optimization sebesar US$ 780 juta, terdiri dari kegiatan cost saving, cost avoidance dan revenue generator," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, tahun 2023 Pertamina mencatatkan total laba bersih sebesar US$ 4,44 miliar. Sementara itu, pendapatan perusahaan sepanjang 2023 mencapai US$ 75,8 miliar.

"Kinerja financial kita dalam 3 tahun terakhir masih membukukan posisi yang positif walaupun kita tahu bisnis hydrocarbon ini sangat dipengaruhi oleh volatility baik itu yield politic, supply demand, maupun ada disruption dari technology," pungkasnya.

(acd/acd)

Hide Ads