Top! Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 Triliun

Top! Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 Triliun

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 03 Des 2024 21:46 WIB
Gedung Grha Pertamina
Ilustrasi.Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro memaparkan pendapatan perusahaan sebesar US$ 62,5 miliar atau Rp 996,25 triliun (kurs Rp 15.940/US$) hingga Oktober 2024.

Selain itu, Pertamina juga mencatatkan laba bersih sebesar US$ 2,66 miliar atau sekitar Rp 41 triliun.

"Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukukan laba bersih US$ 2,66 miliar dengan revenue US$ 62,5 miliar," terang Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiko mengaku optimis capaian pendapatan perseroan akan setara dengan pencapaian tahun lalu. Adapun dalam data yang ia sajikan, pendapatan Pertamina mencapai US$ 75,8 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 4,44 miliar.

"Kami perlu menceritakan bahwa di tahun 2024 ini kita mengalami situasi yang sangat memberikan presseur di bisnis midstream dan ini di buktikan dengan hal serupa terjadi juga dibanyak kilang-kilang di dunia yang harus struggle untuk menjalankan operasionalnya," terang Wiko.

ADVERTISEMENT

Untuk mendukung tercapainya target tersebut, Wiko menyebut perseroan telah membelanjakan investasi sebesar US$ 4,7 miliar hingga Oktober 2024. Adapun sebagian besar belanja investasi yang digunakan untuk kegiatan di sektor hulu.

"Terbesar diutamakan untuk kegiatan hulu yang menghasilkan produksi minyak, nanti kami ceritakan di bawah bagaimana kita mengelola di hulu," jelasnya.

Lebih jauh, Wiko juga menegaskan semangat holding dan sub-holding Pertamian untuk terus melakukan efisiensi. Hingga Oktober 2024, perseroan sendiri berhasil membukukan Cost Optimization hingga US$ 780 juta.

"Kita terus melakukan efisiensi, di mana di tahun 2024 ini, hari ini, kita sudah membukukan cost optimization sebesar US$ 780 juta," tutupnya.

(hns/hns)

Hide Ads