Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membenarkan bahwa penyaluran LPG 3 kilogram (kg) bersubsidi telah melampaui kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Pihaknya mengaku akan terus memantau perkembangan ini sambil melihat ruang fiskal.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan anggaran subsidi energi cukup fleksibel dengan LPG 3 kg, BBM dan listrik. Ia menyebut sejauh ini masih ada ruang untuk bermain dalam pagu itu.
"Untuk LPG 3 kg subsidi, Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah di atas 1,9% di atas pagu atau kuotanya ini," kata Isa dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (11/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah ada ruang fiskal? Secara keseluruhan pagu untuk subsidi kita cukup fleksibel antara LPG, BBM, listrik dan kita melihat sejauh ini masih ada ruang untuk kita bermain dalam pagu itu," tambahnya.
Meski begitu, Isa memastikan pihaknya akan terus memantau perkembangan yang ada. Apalagi di akhir tahun biasanya realisasi penyaluran subsidi energi akan meningkat.
"Kita tentu akan pantau terus, biasanya di bulan terakhir di Desember ini banyak konsumsi karena Nataru dan sebagainya. Jadi ini akan terus kita pantau mudah-mudahan PLN, Pertamina, terus bisa mengendalikan penggunaan energi tersebut dalam hal ini termasuk LPG," imbuhnya.
Sampai 30 November 2024, pemerintah telah menyalurkan subsidi energi sebesar Rp 157,2 triliun kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Rinciannya untuk penyaluran BBM sebanyak 15,10 juta kiloliter (KL), LPG 3 kg sebanyak 6,85 juta kg, dan 41,5 juta pelanggan listrik bersubsidi.
Tonton juga video: Polda Jabar Bongkar Kasus Gas Oplosan, 10 Ribu Tabung Disita