Peran Vital Kilang Balongan, Pasok BBM ke Jakarta-Jawa Barat

Peran Vital Kilang Balongan, Pasok BBM ke Jakarta-Jawa Barat

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 13 Des 2024 15:10 WIB
Indramayu -

Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia. Untuk itulah menjaga produksi serta distribusi BBM merupakan hal penting, khususnya ke wilayah Jakarta dan sebagian besar Jawa Barat (Jabar).

Lantas dari mana pasokan BBM di Jakarta dan sebagian besar Jabar tersebut?

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan merupakan pemasok utama BBM ke Jakarta dan sebagian besar Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detik.com, General Manager Kilang Balongan Yulianto Triwibowo membeberkan seberapa krusial peran Kilang Balongan Indramayu ini dalam menjaga ketahanan energi nasional.

"Memang kilang ini menjadi strategis karena memasok BBM untuk kebutuhan wilayah Jabodetabek dan sebagian besar Jabar," kata pria yang karib disapa Yuli, di Kilang Balongan, Indramayu, Jabar, dikutip Jumat (13/12/2024).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, kilang yang beroperasi sejak 1994 ini telah meningkatkan kapasitas pengolahannya dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari. Yuli menjelaskan peningkatan kapasitas pengolahan ini tidak hanya untuk menaikkan kapasitas produksi semata, tetapi karena memang penugasan dari negara kepada Pertamina adalah untuk memenuhi kebutuhan BBM kepada masyarakat dan untuk wilayah Jabodetabek dan Jakarta menjadi tugas Kilang Balongan.

Adapun produk yang dihasilkan dari kilang tersebut antara lain, Pertalite, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, LPG, Avtur hingga Propylene.

"Unit primary Kilang Balongan yaitu unit CDU kapasitas terpasangnya sudah naik dari 125 ribu barel perhari menjadi 150 ribu barel perhari sejak dilakukan Revamping pada saat Major Turn Around tahun 2022 lalu. Peningkatan kapasitas guna menambah pasokan BBM ke Jabodetabek dan Jabar ini sejalan dengan penugasan negara dalam hal kemandirian energi" terang Yuli.

Selain itu, Kilang Balongan mempunyai nilai Nelson Complexity Index (NCI) tertinggi dibandingkan dengan kilang-kilang Pertamina lainnya, yakni 11.9. NCI merupakan indeks kompleksitas suatu kilang, di mana semakin tinggi angkanya, maka kilang itu semakin menghasilkan lebih banyak produk berkualitas dengan proses produksi yang lebih efisien.

Yuli menerangkan hampir 80% produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang tinggi (high valuable product). Melalui unit Residual Catalytic Cracking (RCC), Kilang Balongan mampu mengolah residu minyak mentah menjadi produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi tersebut.

"Ya, karena memang Kilang Balongan adalah Kilang di Indonesia yang pertama kali memiliki Unit RCC. Jadi produk bottom CDU yang berupa residue tersebut diolah di RCC dengan terlebih dahulu dilakukan sweetening (pengurangan metal & sulfur) di Unit ARHDM (Atmospheric Residue Hydro Demetallization). Produk dari Unit RCC nilainya lebih tinggi (high valuable) antara lain dalam bentuk Propylene, Gasoline series (Pertalite & Pertamax Turbo) dan juga komponen Solar," jelas Yuli.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads