Jurus PLN Antisipasi Gangguan Listrik di Tengah Cuaca Ekstrem

Jurus PLN Antisipasi Gangguan Listrik di Tengah Cuaca Ekstrem

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 19 Des 2024 17:27 WIB
PLN mengerahkan petugas untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik penggunanya.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem berlangsung sampai April 2025. Sejalan dengan itu, PT PLN (Persero) telah menyiapkan sejumlah strategi di tengah cuaca ekstrem, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

EVP Operasi System Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Dispriansyah mengatakan cuaca ekstrem memang menjadi kekhawatiran pihaknya. Untuk mengantisipasinya, pihaknya telah menerapkan inovasi digital apabila terjadi gangguan.

"Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini kami PLN sudah menerapkan inovasi digital untuk merespons gangguan. Kami punya Smart Grid mulai dari smart plant yang di power system. Kemudian di smart control system, kemudian di smart distribusi," kata Dispriansyah dalam acara Konferensi Pers, di Gedung BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan sistem smart grid ini yang akan menginformasikan kepada petugas-petugas di lapangan agar dapat bergerak cepat mengantisipasi segala permasalahan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG dan Badan Geologi untuk memberikan informasi terbaru terkait perubahan cuaca yang mungkin terjadi.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim tanggap darurat bencana dan petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Petugas PDKB ini mampu bekerja dalam keadaan listrik hidup.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kita berharap tidak ada interrupt pelayanan pelanggan ketika ada ketidaknormalan pada instalasi, baik itu instalasi di sisi tegangan menengah maupun di sisi tegangan tinggi. Karena kita punya tim yang bisa bekerja tanpa memadamkan aliran listrik," imbuh dia.

Untuk pasokan listrik selama Nataru, dia memastikan dalam keadaan aman. Bahkan cadangan listrik semakin besar karena konsumsi listrik diproyeksikan menurun sebesar 16% pada periode Nataru dibandingkan dengan hari biasanya.

Proyeksi pada Hari Natal 25 Desember 2014 Beban Puncak (BP) sebesar 39.288 MW dengan Daya Mampu Pasok (DMP) 53.104 MW sehingga cadangan daya sebesar 13.876 MW (35,4%). BP Natal turun sebesar 16,7% dari BP hari normal.

Sementara, pada tahun baru 1 Januari 2025 BP Nasional diproyeksikan sebesar 33.481 MW dengan DMP sebesar 50.909 MW sehingga cadangan daya sebesar 13.305 MW. BP tahun baru mengalami penurunan sebesar 16,6% dari BP hari normal.

"Nah, artinya kita punya cadangan daya juga akan semakin besar. Cadangan yang saat ini rata-rata sekitar 25-26%, ketika masuk masa siaga nanti akan menjadi sekitar 35%. Jadi dari sisi kesiapan pasokan tidak terlalu khawatir kita karena justru di masa ini cadangan kita akan semakin tinggi," jelas dia.

(ara/ara)

Hide Ads