Pemerintah menargetkan zero emission pada 2026, sebagai langkah nyata PT Pertamina International Shipping (PIS) ikut berkontribusi dengan menargetkan penurunan emisi karbon dari operasional perusahaan hingga 32% pada 2034.
CEO PIS, Yoki Firnanda mengungkapkan, untuk mendukung realisasi target tersebut, PIS menerapkan sejumlah inovasi khusus untuk mengurangi emisi karbon dalam seluruh lini bisnis. Salah satu langkah utama adalah modernisasi armada, dengan menghadirkan 7 buah kapal Very Large Gas Carrier (VLGC).
"Kapal tanker raksasa berteknologi bahan bakar ganda (dual-fuel) ini merupakan tanker rendah emisi yang pertama di Indonesia, untuk mendorong transisi energi," kata Yoki di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Yoki menambahkan, hingga Oktober 2024 PIS telah berhasil mereduksi 41,4 kiloton CO2e, melewati target tahun ini perusahaan menargetkan 29 ktCO2.
"PIS juga baru saja mendapatkan rating ESG dari MSCI dengan skor BBB untuk kategori oil and gas transportation . Skor BBB ini merupakan skor terbaik yang pernah dicapai di sektor industri shipping nasional saat ini," ungkap Yoki.
Saat ini, di usia ke-8 PIS sudah mengelola 700 armada kapal, 300 diantaranya adalah kapal tanker, ditambah juga terminal penyimpanan, dan distribusi energi berbasis laut, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina kini telah menginjak usia 8 tahun. Memastikan aliran energi terus berjalan tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur energi yang menggerakkan perekonomian bangsa.
"Pertamina International Shipping (PIS) terus membuktikan perannya sebagai motor utama angkutan energi nasional melalui berbagai pencapaian monumental. Salah satunya adalah capaian di mana Pertamina Group kini berhasil memiliki lebih dari 100 armada tanker milik," tutupnya.
(rrd/rrd)