Genjot Kesejahteraan Nelayan, Bahlil Akan Kebut Izin Pembangunan SPBUN

Genjot Kesejahteraan Nelayan, Bahlil Akan Kebut Izin Pembangunan SPBUN

Inkana Putri - detikFinance
Rabu, 25 Des 2024 13:52 WIB
Nelayan mengisi solar subsidi di SPBUN 38.45217 yang dikelola koperasi Wana Pantai Tiris di Desa Limbangan, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/10/2024). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Pertamina Patra Niaga menargetkan pembangunan 250 SPBUN hingga tahun 2025 untuk mempermudah nelayan mengakses solar subsidi melalui program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan mempercepat izin pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN). Hal tersebut bertujuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para nelayan di seluruh pesisir negeri.

"Setelah ke kilang, hari ini saya juga mengunjungi lokasi SPBU Nelayan untuk memastikan ketersediaan BBM bagi nelayan menjelang Natal dan Tahun Baru. Dan saya senang sekali melihat kondisi masyarakat di sini," ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (25/12/2024).

Hal ini disampaikan Bahlil usai meninjau Refinery Unit V Balikpapan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya ke Balikpapan, Bahlil juga meninjau langsung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat pesisir di SPBUN 68.76103 dalam rangka memastikan ketercukupan kebutuhan BBM bagi nelayan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan ini, Bahlil juga mendengarkan langsung aspirasi para nelayan, yang berharap adanya tambahan pasokan BBM. Menanggapi hal ini, pemerintah berkomitmen akan mempersingkat proses perizinan pembangunan SPBUN agar kebutuhan energi di kawasan pesisir dapat segera terpenuhi.

"Ada permohonan dari mereka yang harus kita lakukan, termasuk memperpendek birokrasi pengajuan untuk pembangunan SPBU. Saya dapat memahami perasaan mereka, karena keluarga saya kan nelayan juga," ucap Bahlil.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan nelayan bukan hanya soal akses energi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan mata pencaharian masyarakat pesisir. Keberadaan SPBUN di Balikpapan dinilai Bahlil memberikan manfaat langsung bagi nelayan.

Hadirnya SPBUN Diapresiasi Nelayan

Kehadiran SPBUN mendapat sambutan positif dari masyarakat. Erwan (43), seorang anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Bersatu, menyebutkan program ini telah membantu mengatasi kendala akses BBM.

Meski demikian, Erwan berharap kuota yang ada dapat ditambah agar para nelayan bisa lebih sering melaut.

"Kami dari KUB Nelayan Bersatu merasakan manfaat keberadaan SPBU ini. Namun, kami minta ditambah kuotanya agar kami dapat melaut dua kali sebulan," ungkap Erwan.

Erwan menjelaskan untuk memenuhi kekurangan BBM, para nelayan terkadang membeli stok dari rekan mereka yang tidak melaut.

"Kami membeli dari nelayan yang tidak melaut dengan harga yang sama dengan SPBUN. Ini agar kami bisa melaut dua kali sebulan untuk mendapat hasil yang lebih baik," tambahnya.

Sebagai informasi, SPBUN merupakan inisiatif pemerintah untuk mempermudah akses BBM bagi nelayan di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 415 SPBUN telah dibangun di berbagai wilayah pesisir.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar di SPBUN 68.76103 Balikpapan hingga November 2024 mencapai 895 kiloliter atau 91,42 persen dari total kuota sebesar 979 kiloliter. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi nelayan terus berjalan sesuai target.

Adanya percepatan pembangunan SPBUN pun diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan nelayan sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Asta Cita.




(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads