Ukraina Resmi Putus Aliran Gas Rusia, Eropa Krisis Energi?

Ukraina Resmi Putus Aliran Gas Rusia, Eropa Krisis Energi?

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 02 Jan 2025 08:30 WIB
Pipe systems and shut-off devices at the gas receiving station of the Nord Stream 2 in Lubmin, Germany, Wednesday, Sept.28, 2022. Baltic Sea pipeline and the transfer station of the Eugal gas pipeline (foreground -European Gas Link. (Stefan Sauer/dpa via AP)
Foto: Stefan Sauer/dpa via AP
Jakarta -

Ukraina resmi memutus aliran gas Eropa yang melalui wilayahnya mulai 1 Januari lalu. Ekspor gas Rusia melalui jaringan pipa era Soviet, yang mengalir melalui Ukraina dihentikan tepat pukul 05.00 waktu setempat.

Melansir dari Reuters, Kamis (2/1/2025) hal ini menyusul perjanjian transit gas antara Moskwa dan Kyiv yang tak diperpanjang. Hal tersebut juga menandai berakhirnya era pasokan gas Rusia ke Eropa via Ukraina.

Perusahaan Gas Rusia Gazprom penghentian rute gas ini tidak akan berdampak pada harga bagi konsumen di Uni Eropa. Kondisi ini berbeda dengan 2022 lalu saat perang Rusia Ukraina dimulai dan Moskow dikenakan sanksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu pasokan gas Rusia menurun drastis karena menjadi alat pembalasan dendam Rusia. Alhasil, menyebabkan harga menyentuh rekor tertinggi, memperburuk krisis biaya hidup, hingga memukul daya saing blok tersebut.

Sejalan dengan itu, Uni Eropa (UE) pun telah mencari sumber alternatif lain. Pembeli gas Rusia terkahir di UE via Ukraina, seperti Slowakia dan Austria, telah mengatur pasokan alternatif. Sementara Hongaria akan tetap menerima gas Rusia melalui jaringan pipa TurkStream di bawah Laut Hitam.

ADVERTISEMENT

Namun, Transdniestria, wilayah pro-Rusia yang mengklaim memisahkan diri dari tetangga Ukraina, Moldova, memutus pasokan pemanas dan air panas ke rumah tangga pada Rabu pagi. Perusahaan energi lokal Tirasteploenergo mengimbau agar penduduk untuk berpakaian hangat, menggantung selimut atau tirai tebal di jendela dan pintu balkon, serta menggunakan pemanas listrik.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan berakhirnya transit gas melalui negaranya ke Eropa adalah salah satu kekalahan terbesar Moskow dan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memasok lebih banyak gas ke Eropa.

"Semakin banyak mitra nyata Eropa yang tersedia di pasar, semakin cepat kita akan mengatasi konsekuensi negatif terakhir dari ketergantungan energi Eropa terhadap Rusia," tulisnya di aplikasi pesan Telegram.

Lihat juga Video: Rusia Klaim Serang 'Bengkel' Drone-Area Perakitan Peralatan Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



(rrd/rrd)

Hide Ads